Hasil Autopsi Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Mulut hingga Paru-paru Memar

Hasil Autopsi Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Mulut hingga Paru-paru Memar

Terkini | inews | Sabtu, 4 Mei 2024 - 18:50
share

JAKARTA, iNews.id - Jenazah taruna STIP Putu Satria (19) yang tewas dianiaya seniornya telah selesai diautopsi Tim Dokkes Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu (4/5/2024). RS Polri membeberkan ada luka memar di mulut hingga paru-paru korban.

"Secara umum didapatkan berupa memar pada mulut, lengan atas dan dada, luka lecet di bibir, memar pada paru, dan perbendungan organ dalam," ujar Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri, Brigjen Hariyanto.

Brigjen Hariyanto menyampaikan, autopsi ini telah dilakukan selama kurang lebih tiga jam.

"Telah dilakukan autopsi terhadap jenazah laki-laki inisial P, kelahiran Juni 2005 (19 tahun)," ujar Hariyanto. 

Kendati demikian, pihaknya belum menyimpulkan penyebab kematian korban lantaran masih didalami penyidik. Jenazah korban saat ini masih disemayamkan di RS Polri sebelum diterbangkan ke Bali pada Minggu (5/5/2024) besok.

"Penyebab kematian sedang didalami penyidik," kata Hariyanto.

Sebelumnya, keluarga Putu meyakini pelaku penganiayaan lebih dari satu orang. Diketahui polisi telah menangkap satu terduga pelaku.

Keluarga korban menduga ada taruna-taruna lain yang berperan dalam penganiayaan tersebut.

"Kalaupun dia nggak mukul, tapi ada di situ, megangin misal, seharusnya dia jadi tersangka. Nggak bisa dia beralibi seperti, saya cuma lihat doang, saya nggak mukul atau saya cuma pegangin doang," ujar pengacara keluarga Putu, Tumbur Aritonang, Sabtu (4/5/2024).

Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, diduga ada beberapa orang yang keluar masuk kamar mandi tempat korban dianiaya. Keluarga meminta polisi mengusut tuntas dugaan ini.

"Kami minta tolong diusut secara tuntas karena keluarga nggak yakin ini 1 lawan 1, 1 pelaku melawan almarhum Putu itu nggak yakin. Siapa saja orang yang ada di dalam saat kejadian, pas sudah kejadian siapa yang keluar (kamar mandi), itu yang kalau yang saya dengar infonya ada 4 orang, cuma saya belum pastikan berapa orang total pelakunya," kata Tumbur.

"Ada pelaku satu, kakak tingkat dua, baru dia sih (yang dinyatakan pelaku oleh polisi), cuma pada dasarnya kami, saya mewakili pihak keluarga nggak yakin itu satu orang," katanya.

Topik Menarik