Warga Bekasi Dibully Suporter Bola di Solo, Ngadu ke Bareskrim

Warga Bekasi Dibully Suporter Bola di Solo, Ngadu ke Bareskrim

Terkini | inews | Sabtu, 4 Mei 2024 - 14:50
share

JAKARTA, iNews.id - Warga Bekasi inisial MRA (21) melaporkan kasus bullying yang dialaminya ke Bareskrim Polri. Terduga pelaku merupakan suporter sepak bola di Solo, Jawa Tengah. 

Kuasa Hukum MRA, Anang Makruf menjelaskan peristiwa itu terjadi usai korban bersama rekannya nonton bareng (nobar) laga semifinal AFC U-23 Asian Cup 2024 Indonesia vs Uzbekistan di Balai Kota Solo pada Senin (29/4/2024). 

"Pulang nobar, korban akan diajak teman-temannya untuk pulang ke Jatinom untuk istirahat. Di tengah jalan di lampu merah rombongan terpisah dan korban bersama lima temannya diadang dan korban dipukul dan dipiting pelaku," kata Anang kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (4/5/2024). 

Kemudian, kata Anang, MRA diajak menepi oleh rombongan pelaku yang berjumlah tujuh orang. Lalu, pelaku menyampaikan ketidaksukaan terhadap baju yang dipakai korban karena menyimbolkan pendukung Persib Bandung. 

"Sekitar pukul 01.30 WIB tanggal 30 April 2024 korban dan teman-temannya digiring menaiki motor ke suatu tempat yang tidak diketahui korban yang diduga ketua atau petinggi pelaku, dan di sanalah korban dirundung, dicukur rambut dan alis dan dibully serta divideokan," kata Anang. 

"Sekitar pukul 03.00 WIB korban dan teman-temannya digiring oleh sekitar 30 pelaku dibawa ke kelompok dan tempat lain di depan pom bensin. Karena korban melawan dilakukan pemukulan oleh pelaku lagi. Korban digiring ke pabrik kosong, selama di perjalanan korban sering dipukuli dari kanan, kiri, depan dan belakang," sambungnya.

Tak hanya itu, lanjut Anang, pelaku juga merampas baju, sepatu hingga celana MRA. Kemudian, ada tiga orang dari rombongan pelaku yang membawa kabur korban.

"Dibawa untuk diselamatkan karena tidak menyangka akan separah itu kejadiannya," ucap Anang. 

Anang menyebut pihaknya telah mengadukan hal itu ke Bareskrim Polri. Namun, kata dia, polisi mengarahkan untuk melaporkan peristiwa tersebut ke Polresta Surakarta.  

"Arahannya (buat) LP di Solo karena sudah ada dumas yang jalan di sana," katanya.

Topik Menarik