Pejabat Hamas dan Bos CIA Bahas Kesepakatan Gencatan Senjata di Mesir

Pejabat Hamas dan Bos CIA Bahas Kesepakatan Gencatan Senjata di Mesir

Terkini | inews | Sabtu, 4 Mei 2024 - 07:18
share

KAIRO, iNews.id - Pejabat Hamas akan melakukan pembicaraan dengan Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) William Burns di Kairo, Mesir. Mereka akan membahas kelanjutan negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

Hamas dalam pernyataan pada Jumat kemarin mengungkap, delegasinya telah berangkat ke Kairo dengan semangat positif setelah mempelajari proposal terbaru kesepakatan gencatan senjata dari Israel.

“Kami bertekad untuk mencapai kesepakatan dengan cara yang memenuhi tuntutan Palestina,” bunyi pernyataan Hamas, dikutip dari Reuters, Sabtu (4/5/2024).
 
Pernyataan itu disampaikan beberapa jam setelah Burns tiba di Kairo untuk negosiasi. Meski demikian, tak jelas apakah pembicaraan dilakukan secara langsung atau terpisah melalui perantara.

Mesir, Qatar, dan AS sejak awal konflik pada Oktober 2023 memimpin upaya untuk menengahi konflik Israel dan Hamas. Salah satu negosiasi mencapai kesepakatan gencatan senjata sementara yang berlangsung selama 7 hari pada akhir November lalu. Hasi kesepakatan itu juga membebaskan sekitar 100 sandera Israel serta ratusan tahanan Palestina.

Seorang pejabat AS mengungkapkan keyakinan ada kemajuan yang akan dicapai dalam perundingan. Meski demikian dia masih menunggu kabar lebih lanjut.

Sementara itu CIA tak memberikan komentar sejalan dengan kebijakan badan intelijen tersebut.

Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas terus berlanjut setelah menemui kegagalan dalam mencapai kata sepakat. Hamas menginginkan gencatan senjata permanen disertai dengan penarikan seluruh pasukan Israel dari Gaza serta pemulangan seluruh pengungsi, termasuk ke Gaza Utara. Israel menolak tuntutan tersebut dengan hanya menginginkan gencatan senjata sementara dengan imbalan pembebasan 33 sandera yang ditahan di Gaza.

Pembicaraan terbaru ini digelar di tengah bayangan rencana operasi serangan darat Israel ke Rafah, Gaza, yang memicu kecaman internasional. Rafah merupakan kota di perbatasan dengan Mesir, tempat terakhir warga Gaza untuk mencari perlindungan setelah kota-kota lain luluh lantak akibat serangan tentara Zionis.

Sekitar 1,5 juta pengungsi Gaza kini mendiami Rafah, padahal dalam kondisi normal kota tersebut hanya dihuni 300.000-400.000 penduduk. Serangan darat Israel bisa memicu pembantaian besar-besaran terhadap warga Gaza.

Topik Menarik