Duh! Pembangunan Kembali Rumah-Rumah di Gaza Mungkin Baru Rampung pada Abad Ke-22

Duh! Pembangunan Kembali Rumah-Rumah di Gaza Mungkin Baru Rampung pada Abad Ke-22

Terkini | inews | Kamis, 2 Mei 2024 - 19:14
share

JENEWA, iNews.id Perserikatan Bangsa-Bangas (PBB) memprediksi pembangunan kembali rumah-rumah di Jalur Gaza dapat berlanjut ke abad berikutnya. Perkiraan itu diperoleh berdasarkan tren konflik-konflik yang ada sebelumnya.

Hampir tujuh bulan sudah Israel melancarkan serangan militernya di Jalur Gaza. Tindakan zionis itu telah menyebabkan kerusakan dengan nilai mencapai miliaran dolar AS. Banyak bangunan bertingkat tinggi di wilayah kantong Palestina itu yang telah berubah menjadi tumpukan puing beton.

Menurut laporan Program Pembangunan PBB (UNDP) yang dirilis pada Kamis (2/5/2024), data Palestina menunjukkan bahwa sekitar 80.000 rumah di Gaza telah hancur dalam konflik Israel dengan Hamas yang meletus sejak 7 Oktober lalu. Butuh kira-kira 80 tahun untuk membangun kembali semua unit perumahan yang hancur total, bunyi laporan tersebut, seperti dikutip Reuters.

Akan tetapi, jika ada skenario terbaik, yaitu material konstruksi dikirimkan lima kali lebih cepat dibandingkan dengan krisis Gaza terakhir pada 2021, pembangunan ulang rumah-rumah itu dapat dirampugkan pada 2040.

Penilaian UNDP tersebut mengungkapkan serangkaian proyeksi mengenai dampak sosio-ekonomi perang di Gaza berdasarkan durasi konflik saat ini. Di samping itu, laporan itu juga memberikan gambaran tentang penderitaan yang berkelanjutan selama beberapa dekade.

Tingkat kerugian manusia, kehancuran modal, dan peningkatan tajam kemiskinan dalam waktu singkat yang belum pernah terjadi sebelumnya akan memicu krisis pembangunan serius yang membahayakan masa depan generasi mendatang, kata Administrator UNDP, Achim Steiner, dalam sebuah pernyataan.

Dalam skenario ketika perang berlangsung selama sembilan bulan, kemiskinan di Gaza akan meningkat dari 38,8 persen populasi wilayah itu pada akhir 2023 menjadi 60,7 persen. Kondisi itu pada gilirannya bakal menyeret sebagian besar penduduk kelas menengah Gaza ke bawah garis kemiskinan.

Topik Menarik