Iran Beri Sanksi AS dan Inggris karena Dukung Israel dalam Perang Gaza

Iran Beri Sanksi AS dan Inggris karena Dukung Israel dalam Perang Gaza

Terkini | inews | Kamis, 2 Mei 2024 - 15:48
share

TEHERAN, iNews.id Iran memberikan sanksi terhadap sejumlah individu dan entitas Amerika Serikat dan Inggris karena mendukung Israel dalam perang melawan para pejuang Palestina di Gaza. Langkah itu diumumkan oleh Teheran pada Kamis (2/5/2024).

Iran adalah musuh bebuyutan Israel di kawasan Timur Tengah. Dalam pengumuman yang dirilis oleh kementerian luar negerinya, dikatakan bahwa sanksi tersebut menargetkan tujuh orang Amerika. Dua di antaranya Jenderal Bryan P Fenton (komandan komando operasi khusus AS) dan Laksamana Madya Brad Cooper (mantan komandan Armada Kelima Angkatan Laut AS).

Adapun pejabat dan entitas Inggris yang menjadi sasaran sanksi Teheran antara lain Menteri Pertahanan Grant Shapps; Komandan Komando Strategis Tentara Inggris, James Hockenhull, dan; Angkatan Laut Kerajaan Inggris di Laut Merah. Sanksi juga diumumkan terhadap perusahaan-perusahaan AS seperti Lockheed Martin dan Chevron, serta; perusahaan asal Inggris yaitu Elbit Systems, Parker Meggitt, dan Rafael UK.

(Sanksi tersebut mencakup) pemblokiran rekening dan transaksi dalam sistem keuangan dan perbankan Iran, pemblokiran aset dalam yurisdiksi Republik Islam Iran serta larangan penerbitan visa dan masuk ke wilayah Iran, ungkap Kemlu Iran dalam pengumumannya, seperti dikutip AFP pada hari ini.

Dampak dari sanksi Iran itu terhadap individu atau entitas AS dan Inggris, serta aset atau hubungan mereka dengan Teheran, masih belum jelas.

Perang di Jalur Gaza meletus setelah kelompok pejuang Hamas melancarkan serangan terhadap Israel Selatan pada 7 Oktober lalu yang menewaskan 1.200 orang, terdiri atas anggota militer dan warga sipil. Iran adalah pendukung Hamas, tetapi membantah terlibat langsung dalam serangan itu.

Serangan balasan Israel terhadap Hamas yang dimulai pada hari yang sama telah menewaskan sedikitnya 34.568 warga sipil di Gaza hingga hari ini. Sebagian besar dari korban yang gugur itu adalah perempuan dan anak-anak.

Topik Menarik