Tak Nyerah, Menlu AS Terus Lobi Arab Saudi agar Berdamai dengan Israel

Tak Nyerah, Menlu AS Terus Lobi Arab Saudi agar Berdamai dengan Israel

Terkini | inews | Senin, 29 April 2024 - 13:35
share

RIYADH, iNews.id - Amerika Serikat (AS) masih berupaya menormalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel, meski di tengah perang di Jalur Gaza, Palestina. Isu tersebut menjadi salah satu agenda kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken ke Saudi.

Blinken tiba di Arab Saudi, Senin (29/4/2024), memulai serangkaian kunjungan Timur Tengah terbarunya guna membahas konflik Israel-Hamas.

Seorang sumber pejabat senior Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengatakan kepada Reuters, Blinken akan bertemu para pemimpin senior Saudi serta para pemimpin empat negara Arab lainnya, yakni Qatar, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Yordania, guna membahas tata kelola Jalur Gaza pasca-perang.

Selain itu, lanjut pejabat tersebut, Blinken akan mempertemukan para pemimpin negara Arab dengan negara-negara Eropa guna membahas apa kontribusi yang bisa dilakukan Eropa untuk membangun kembali Gaza.

Pembicaraan mengenai pembangunan kembali Gaza serta tata kelola pemerintahan di wilayah itu sebenarnya sudah berjalan sejak beberapa bulan. Israel dan AS sepakat Hamas harus disingkirkan dari kepemimpinan di Gaza. Namun Palestina, termasuk Fatah sekalu faksi berkuasa di Tepi Barat, melihat hal itu tak mungkin terwujud. Hamas merupakan bagian dari entitas politik Palestina yang tak bisa disingkirkan.

AS mempertimbangkan struktur pemerintahan mencakup Otoritas Palestina (PA) versi reformasi yang didukung negara-negara Arab.

Agenda yang tak kalah penting bagi AS adalah berdiskusi dengan para pejabat Saudi mengenai kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel. Saudi berkali-kali menegaskan tak akan berdamai dengan Israel sampai isu Palestina, yakni kemerdekaan sebagai sebuah negara diakui. Permintaan yang ditentang pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Namun AS masih melihat peluang yakni dengan memberi imbalan kepada Saudi jika Negara Teluk itu mau memulihkan hubungan diplomatik dengan Israel. Imbalan itu mencakup program nuklir untuk sipil serta komitmen keamanan dan pertahanan. Netanyahu lagi-lagi menolak keras dukungan AS terhdap program nuklir sipil Saudi karena masih trauma dengan Iran.

Topik Menarik