Viral Alat Belajar SLB Ditagih Pajak, Sri Mulyani Jelaskan Kronologinya

Viral Alat Belajar SLB Ditagih Pajak, Sri Mulyani Jelaskan Kronologinya

Ekonomi | inews | Minggu, 28 April 2024 - 12:10
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kronologi lengkap mengenai kasus impor barang milik Sekolah Luar Biasa (SLB) yang dikenakan pajak. Kabar ini pun viral di sosial media.

Diketahui, pengiriman barang untuk SLB di mana barang impor berupa keyboard sebanyak 20 pieces tersebut sebelumnya diberitahukan sebagai barang kiriman oleh PJT pada tanggal 18 Desember 2022.

"Namun karena proses pengurusan tidak dilanjutkan oleh yang bersangkutan tanpa keterangan apa pun, maka barang tersebut ditetapkan sebagai Barang Tidak Dikuasai (BTD)," kata Sri Mulyani dikutip dari Instagram, Minggu (28/4/2024).

Sebelumnya, di media sosial Twitter atau X, baru diketahui bahwa ternyata barang kiriman tersebut merupakan barang hibah sehingga BC akan membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan terkait.

Sebelumnya, viral di media sosial X (Twitter) ada seorang warga dengan akun @ijalzaud yang mengeluhkan alat pembelajaran siswa tunanetra yaitu taptilo dari perusahaan Korea Selatan ditahan Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Saat pemilik akun ingin mengambil barang tersebut, yang bersangkutan malah ditagih senilai ratusan juta rupiah, ditambah denda gudang per hari.

Dalam ceritanya, bahwa barang bantuan itu dikirim dari OHFA Tech asal Korea Selatan pada tanggal 16 Desember 2022, dengan nama penerima SLB-A Pembina Tingkat Nasional, Jakarta. Barang tersebut tiba di Indonesia tanggal 18 Desember 2022 namun tertahan di Bea Cukai. Ia juga menyayangkan kejadian ini mengingat kegunaan alat bantu tersebut menjadi tidak termanfaatkan.

Eks Direktur Pelaksana Bank adunia ini meminta Bea Cukai untuk meningkatkan layanan dengan kerja sama dengan para stakeholder terkait.

"Saya juga meminta BC untuk bekerja sama dengan para stakeholders terkait agar dalam pelayanan dan penanganan masalah di lapangan dapat berjalan cepat, tepat, efektif sehingga memberikan kepastian kepada masyarakat," kata dia.

"Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah dan terus membantu memberikan masukan maupun dukungan lain agar pelayanan dan kinerja BC dan Kemenkeu terus membaik," ucap Sri Mulyani.

Topik Menarik