Ratusan Calon Investor Hadiri Familiarisasi Konsep Kota Masa Depan Nusantara 

Ratusan Calon Investor Hadiri Familiarisasi Konsep Kota Masa Depan Nusantara 

Ekonomi | inews | Jum'at, 26 April 2024 - 16:05
share

JAKARTA, iNews.id - Intelligent Transport System (ITS) Indonesia bekerja sama dengan Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengadakan sesi pertemuan daring dengan ratusan calon investor bidang transportasi dari luar dan dalam negeri untuk Ibu Kota Baru, Nusantara.

Menjelang pelaksanaan ITS Asia Pasifik Forum ke-19 tahun 2024 di Jakarta, sesi yang diadakan dengan tema "Building an Integrated, Intelligent, and Sustainable Transport System of the New Capital of Nusantara" ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep Kota Masa Depan dengan fokus pada implementasi sistem transportasi cerdas (ITS) yang dinamis dan inovatif di Nusantara.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyampaikan pentingnya pembangunan Nusantara untuk Indonesia dan dunia.

"Pembangunan Nusantara bukan hanya untuk mentransformasi bangsa Indonesia, tapi juga memberikan inspirasi pada dunia untuk hidup lebih baik, lebih berkelanjutan serta siap untuk mengatasi tantangan global di masa depan," ujarnya.

Bambang juga memberikan gambaran sistem transportasi Nusantara 20 tahun ke depan, di mana akan diisi oleh kendaraan nirawak, logistik drone, integrated command center, kendaraan listrik hingga taksi terbang. Pada kesempatan yang sama, Presiden ITS Indonesia William P. Sabandar menyampaikan pentingnya sesi ini diadakan sedini mungkin.

Presiden ITS Indonesia William P. Sabandar. (Foto: dok ITS)
Presiden ITS Indonesia William P. Sabandar. (Foto: dok ITS)

"Familiarisasi yang merupakan kolaborasi antara ITS Indonesia dan Otoritas Ibu Kota Baru ini adalah bukti komitmen dedikasi kami untuk menjadikan ibu kota baru sebagai pusat peradaban modern yang berkelanjutan," tuturnya.

Di sisi lain, William juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi dalam menciptakan solusi yang holistik untuk mobilitas perkotaan yang lebih baik.

Seperti diketahui, acara ini melibatkan para ahli dan praktisi terkemuka, di antaranya seperti Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita Ibu Kota Nusantara Silvia Halim dan Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara Agung Wicaksono.

Kemudian, hadir pula CEO ITS Australia Susan Harris, Presiden ITS Singapura dan Direktur Pelaksana Yunex Traffic Asia Pacific Fred Kalt, dan Wakil Presiden APA sekaligus Manajer Umum Australia Q-Free Silje Troseth sebagai speaker pada sesi ini. Diharapkan, acara ini dapat menjadi langkah awal yang penting dalam merancang solusi-solusi yang berkelanjutan untuk mobilitas perkotaan di Nusantara.

Salah satu hal menarik adalah ketika panelis menjawab pertanyaan seputar kesempatan Nusantara menjadi 10 minutes city atau kota 10 menit yang sedang banyak dibahas oleh masyarakat Indonesia. Panelis menyampaikan, 10 minutes city untuk nusantara menjadi hal yang sangat mungkin diwujudkan melalui perencanaan kota, serta integrasi berbagai macam sistem transportasi cerdas (ITS).

Sistem Transportasi Nusantara pada 2045. (Foto: dok ITS)
Sistem Transportasi Nusantara pada 2045. (Foto: dok ITS)

Hal ini meliputi 80 persen perjalanan yang akan difasilitasi oleh transportasi umum, sehingga seluruh tujuan masyarakat dapat dicapai dalam waktu 10 menit serta mendorong lingkungan perkotaan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Sesi tanya jawab tersebut diadakan dalam rangka persiapan acara ITS Asia Pasifik Forum ke-19 tahun 2024 yang akan diselenggarakan pada 28 hingga 30 Mei 2024 di Jakarta Convention Center. Giat ini merupakan platform penting bagi para pemangku kepentingan dalam industri transportasi untuk berbagi ide, wawasan, dan inovasi terbaru dalam menghadapi tantangan mobilitas perkotaan yang semakin kompleks.

Dengan mengangkat tema "Transformasi Menuju Mobilitas Perkotaan yang Berkelanjutan dan Cerdas", forum ini menggarisbawahi urgensi untuk mengembangkan solusi inovatif yang tidak hanya canggih secara teknologi, tetapi juga berkelanjutan untuk masa depan di masyarakat di Asia-Pasifik.

Topik Menarik