Pertamina Gandeng Swiss Ciptakan SDM Unggul di IKN dengan Cara Ini

Pertamina Gandeng Swiss Ciptakan SDM Unggul di IKN dengan Cara Ini

Ekonomi | inews | Kamis, 25 April 2024 - 20:09
share

JAKARTA, iNews.id – Pertamina melalui Pertamina Foundation dan Eastern Switzerland University of Applied Sciences (OST) menandatangani MoU kerja sama. MoU tersebut untuk mendukung inovasi dan pengembangan pendidikan vokasi di IKN.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Chief of Staff & Deputy President OST Eastern Switzerland University of Applied Science Prof. Alex Simeon dan Rektor Universitas Pertamina Prof. Dr. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., disaksikan Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) Erry Sugiharto, dan Director Institut für Kommunikation und interkulturelle Kompetenz (IKIK) Prof. Dr. Stefan Kammhuber di Rapperswil – St.Gallen.

“Pertamina telah berkomitmen signifikan terhadap keberlanjutan dan transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan. Oleh karena itu, kami secara terbuka menyambut inisiatif kolaborasi yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, meningkatkan efisiensi energi, berinvestasi pada sumber energi terbarukan, serta keterlibatan dan pengembangan masyarakat,” ujar Erry dikutip Kamis (25/4/2024).

Pertamina gandeng Swiss dukung SDM unggul di IKN (ist)
Pertamina gandeng Swiss dukung SDM unggul di IKN (ist)

Senada dengan hal tersebut, Wawan menjelaskan, lewat kampus vokasi di IKN, Universitas Pertamina akan berperan sebagai garda terdepan penciptaan SDM terampil dan unggul. Hal itu dilakukan dengan membekali mahasiswa isu keberlanjutan.

“Kampus vokasi di IKN akan berfokus pada pengembangan SDM berbasis learning outcome dan sejumlah program yang dapat meningkatkan kapasitas lulusan untuk memenuhi kebutuhan industry sekaligus menjawab isu keberlanjutan. Lewat kerja sama ini, kampus vokasi UPER tidak hanya membekali mahasiswanya dengan pengetahuan terkait kebutuhan industri atau operator seputar migas tetapi juga energi baru terbarukan dan isu-isu berkelanjutan,” tutur Wawan. 

Melansir laman World Intellectual Property Organization, Swiss menduduki peringkat 1 pada Global Innovation Index selama 13 tahun berturut-turut. Pemeringkatan itu dinilai berdasarkan 4 hal, yakni science and innovation investment, technological progress, technology adoption, dan socioeconomic impact. 

Keberhasilan ini salah satunya didukung oleh sistem Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (VET) yang dimiliki Swiss. H.E. Ambassador Jacques Ducrest menyampaikan, kesuksesan pendidikan vokasi Swiss tercipta berkat kerja sama multipihak, mulai dari institusi pendidikan, pemerintah, dan industri.

 “Keunggulan dari sistem vokasi (VET) kami adalah kedekatan dengan industri, kurikulum hingga sistem belajar mengajar link and match dengan industri dan langsung terlibat dalam rantai pasok proses produksi dan adanya permeability di mana mahasiswa bisa berganti topik minat dan profesi melalui mekanisme tertentu,” ujar H.E. Jacques Ducrest.

Topik Menarik