Mantan Chef Restoran Banting Setir Jadi Penjual Es Kelapa, Omzet Ratusan Juta Punya 6 Cabang

Mantan Chef Restoran Banting Setir Jadi Penjual Es Kelapa, Omzet Ratusan Juta Punya 6 Cabang

Terkini | inews | Selasa, 23 April 2024 - 16:33
share

BOGOR, iNews.id – Setiap orang pasti dihadapkan pada situasi dalam perjalanan hidupnya untuk mengambil keputusan. Situasi tersebut kadang menjadi titik balik menuju kesuksesan. Hal itu yang dialami Beni Irawan, pelaku UMKM es kelapa di Desa Citaringgul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Pria asal Garut, Jawa Barat itu kini sudah memiliki enam cabang es kelapa yang diberi nama Nusantara Kelapa. Omzetnya pun sudah mencapai ratusan juta rupiah per bulan setelah mendapat sentuhan dari KUR BRI.

Meski demikian, usaha yang dirintis Beni tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada beragam tantangan yang dihadapinya.

Beni menuturkan, sebelum terjun ke usaha es kelapa dirinya sempat bekerja di salah satu hotel dan restoran di wilayah Kuta, Bali sebagai demi chef. Dia bertanggungjawab dengan standar rasa dan pengadaan bahan makanan. 

“Saya dapat sedikir ilmu soal makanan dan minuman saat bekerja di restoran. Itu coba saya aplikasikan setelah keluar dari pekerjaan,” kata Beni ditemui iNews.id di kedai Es Nusantara Kelapa, Jalan Citaringgul, Babakan Madang, Sabtu (20/4/2024) yang ditulis Selasa (22/4/2024).

Setelah menikah pada 2012 lalu, Beni memutuskan keluar dari pekerjaannya dan kembali ke Kabupaten Bogor untuk menemani sang istri yang bekerja di salah satu rumah sakit kawasan Sentul.

Pelanggan antre membeli es Nusantara Kelapa di Jalan Raya Citaringgul, Babakan madang, Kabuoaten Bogor. (Foto: iNews.id)
Pelanggan antre membeli es Nusantara Kelapa di Jalan Raya Citaringgul, Babakan madang, Kabuoaten Bogor. (Foto: iNews.id)

Beni mengaku saat itu jobless alias tidak ada pekerjaan yang dilakoninya. Dia kemudian mencoba membuka usaha warung makan sesuai keahliannya di wilayah Bekasi. Namun, usaha tersebut tidak bertahan lama.

“Saya buka warung makan tapi tidak dapat respons positif dari konsumen. Akhirnya warung makan itu tutup,” tutur suami dari Kurniasih itu.

Es Kelapa jadi Jalan Kesuksesan

Pada April 2015, dengan modal Rp30 juta dari uang tabungan Beni kemudian berjualan es kelapa di lapak berukuran 2x3 meter di wilayah Babakan Madang. Selain menjual es, Beni juga memasok buah kelapa ke pedagang-pedagang lainnya. Beni belanja langsung kelapa dari petani di wilayah Sukabumi.

Ternyata, es kelapa membawa hoki bagi Beni. Tak butuh lama hanya empat bulan, dia mampu menyewa kios. 

“Saat itu, saya beri nama kios es kelapa ejo. Tapi ternyata sudah ada yang memakai. Akhirnya, saya ganti jadi Nusantara Kelapa,” ucapnya.

Dua tahun berjalan tepatnya pada 2017, es Nusantara Kelapa mulai mendapat respons positif dari konsumen. Varian rasa es kelapanya pun bertambah dari semula hanya tiga menjadi 28 rasa.

“Ya, awalnya cuman tiga rasa es kelapa original, kuwut, dan kelapa susu. Sekarang sudah ada 28 rasa yang saya racik sendiri,” tuturnya.

Bantuan KUR BRI

Usaha es kelapa yang terus berkembang membuat Beni berpikir membuka cabang di tempat lain. Namun, dia terbentur permodalan. Beni kemudian mengajukan bantuan usaha melalui KUR BRI.

Beni mengaku awalnya mendapat pinjaman sebesar Rp25 juta pada 2020 dengan tenor satu tahun. Badai Covid-19 yang menghantam hampir seluruh dunia ternyata tidak berdampak signifikan pada usaha es kelapa.

Justru masa-masa pandemi membuat usaha es kelapa Beni semakin laris. Sebab, banyak warga yang mencari kelapa muda sebagai minuman yang dipercaya mampu membuat imun tubuh kuat.

“Waktu Covid-19, malah konsumen semakin banyak. Mereka apda nyari kelapa hijau sebagai obat,” ucapnya.

Beni kemudian meminjam KUR BRI untuk kali kedua dengan nilai Rp50 juta pada 2022. Setahun berikutnya mendapat pinjaman dengan nilai lebih besar yakni Rp100 juta.

“Pinjaman modal dari BRI ini saya pakai buat buka cabang dan beli alat-alat usaha,” katanya.

Kini, Beni sudah memiliki enam cabang es Nusantara Kelapa yang tersebar di Babakan Madang, Cibinong, dan Bekasi. Total ada 20 karyawan yang dipekerjakan di enam cabang es kelapa tersebut.

Dari usaha es kelapa Nusantara, Beni mampu meraup omzet ratusan juta rupiah per bulan. Omzet itu meningkat hampir dua kali lipat pada Bulan Ramadhan. Beni pun kini memiliki dua mobil dan rumah di Garut.

“Rata-rata Rp100 juta per bulan. Kalau di Bulan Ramadhan, bisa sampai Rp150 jutaan,” katanya.

Beni mengaku tidak ada tips khusus dalam berbisnis. Dia hanya menekankan kepada semua karyawannya untuk bersikap jujur, amanah, dan bertanggung jawab.

“Kita contoh sifat Nabi saja, jujurs, sidik, tablig, dan amanah. Kalau ada komplain pelanggan, kita layani dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.

Salah satu pelanggan, Raja mengaku sudah lama menjadi pelanggan setia es Nusantara Kelapa. Selain rasanya yang enak, harga yang ditawarkan juga ramah di kantong konsumen.

"Sudah lama saya jadi pelanggan es kelapa di sini. Sejak kios ini berdiri. Selain rasanya enak, harganya juga tidak nggetok," ucapnya.

Topik Menarik