Kisah Persahabatan Mahfud dan Yusril: 25 Tahun Bersama di Dunia Politik dan Hukum

Kisah Persahabatan Mahfud dan Yusril: 25 Tahun Bersama di Dunia Politik dan Hukum

Terkini | inews | Sabtu, 20 April 2024 - 20:36
share

JAKARTA, iNews.id - Mahfud MD dan Yusril Ihza Mahendra bertemu saat menghadiri pengukuhan Guru Besar HC Hakim Agung Prof Yulius di Universitas Diponegoro, Sabtu (20/4/2024). Mahfud menceritakan perjalanan bersama Yusril selama 25 tahun di dunia politik dan hukum.

Dalam unggahan Instagram-nya, Mahfud MD menceritakan momen krusial di awal tahun 2000, ketika Yusril Ihza Mahendra, saat itu menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan (Menkumdang), mengusulkan tiga calon hakim agung, termasuk Mahfud MD. Namun, Mahfud MD dengan tulus menolak karena belum memenuhi syarat usia minimal menjadi hakim agung.

"Pak YIM mengumumkan Pemerintah mengusulkan 3 calon hakim agung yaitu: T. Mulya Lubis, Trimulja D. Suryadi, dan saya Mahfud MD. Saat Pak YIM menghubungi saya melalui telepon, saya jawab bahwa saya tak bisa menjadi hakim agung karena syarat menjadi hakim agung saat itu minimal umur 50 thn, sedang saya baru berumur 42 tahun," kata Mahfud di Instagram resminya.

Meskipun demikian, persahabatan mereka tidak berhenti di situ. Keduanya terus melangkah bersama, melewati berbagai posisi politik dan pemerintahan. Mahfud MD memasuki kabinet Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertahanan, sementara Yusril Ihza Mahendra tetap berkiprah di bidang hukum sebagai Menteri Kehakiman dan HAM.

Perjalanan politik mereka terus berputar, berganti presiden, namun persahabatan mereka tetap utuh. Mahfud MD menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan kemudian menjabat sebagai Anggota Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

"Saya terus bertemu dan berkawan dgn Pak YIM dalam tugas-tugas kenegaraan," katanya.

Sementara itu, Yusril Ihza Mahendra tetap teguh di jalurnya, kembali menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan HAM di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri dan berlanjut sebagai Menteri Sekretaris Negara di masa pemerintahan berikutnya.

"Jadi sebagai sahabat selama 25 tahun ini, saya dan Pak Yusril selalu saling rujuk dlm kasus-kasus hukum dan saling bergantian jabatan dalam politik dan pemerintahan," ujarnya.

Topik Menarik