Ke Mana Yordania saat Israel Serang Iran? Dulu Ikut Cegat Rudal dan Drone Teheran

Ke Mana Yordania saat Israel Serang Iran? Dulu Ikut Cegat Rudal dan Drone Teheran

Terkini | inews | Sabtu, 20 April 2024 - 10:51
share

JAKARTA, iNews.id – Israel menyerang Iran dengan sejumlah drone pada Jumat (19/4/2024) dini hari. Namun, Teheran tampaknya berusaha sendirian untuk mencegat serangan udara itu agar tidak menimbulkan dampak terhadap wilayahnya.

Serangan zionis kemarin menyusul pengerahan ratusan drone dan rudal oleh Iran ke wilayah Israel pada akhir pekan lalu. Teheran mengklaim serangannya kala itu sebagai pembalasan atas serangan udara Israel terhadap kompleks Kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April yang menewaskan tujuh perwira Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.

Menurut klaim Tel Aviv, 99 persen serangan Iran pada pekan lalu dapat ditangkis. Pada waktu itu sejumlah negara termasuk sekutu Israel seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis ikut membantu merontokkan rudal dan drone Iran. Tak hanya itu, tetangga Arab Israel, yaitu Yordania, juga terlibat dalam pencegatan itu.

Beberapa hari lalu, Raja Abdullah II dari Yordania menjelaskan alasan pihak militernya ikut mencegat serangan udara Iran yang mengarah ke Israel. Dia mengaku tak sudi bila negaranya menjadi panggung pertunjukan perang antara dua negara yang bermusuhan itu. 

Raja Abdullah menegaskan, negaranya punya komitmen untuk menjunjung tinggi keamanan dan kedaulatan nasional di atas segala kepentingan lainnya. Karena itu, kata dia, tujuan Amman mencegat rudal dan drone Iran yang melintas di langit Yordania adalah murni untuk menjaga kedaulatannya sendiri, bukan membela Israel.

Senada dengan sang raja, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi juga menegaskan, negaranya akan melindungi wilayah udaranya, terlepas dari mana serangan itu berasal.

Sekarang yang menjadi pertanyaan, ke mana Yordania tatkala Israel melancarkan serangan drone ke Iran Jumat kemarin? Apakah drone-drone zionis itu juga sempat melintasi langit Yordania saat menuju Iran? Jika ternyata benar maka klaim “menjaga kedaulatan” yang disampaikan Raja Abdullah beberapa waktu lalu layak untuk diragukan.

Dengan mengamati peta kawasan Timur Tengah, tampak bahwa Iran dan Israel dipisahkan oleh beberapa negara lain, yaitu Irak, Suriah, Arab Saudi, dan Yordania. Jika Teheran melakukan serangan udara terhadap Tel Aviv atau sebaliknya, jarak paling dekat mesti melalui Yordania. Namun, dalam kasus serangan drone Israel kemarin, pihak zionis bisa saja menggunakan rute yang lebih jauh tanpa melewati Yordania, yakni via Suriah atau Arab Saudi.

Peta kawasan Timur Tengah yang menunjukkan wilayah Iran dan Israel (warna merah). (Grafis: The Iran Primer)
Peta kawasan Timur Tengah yang menunjukkan wilayah Iran dan Israel (warna merah). (Grafis: The Iran Primer)

Dilansir dari laman Time of Israel, Kamis (18/4/2024), Yordania memang disebut telah meminta agar Tel Aviv tidak menggunakan wilayah udaranya jika ingin membalas serangan Iran. Permintaan itu disampaikan langsung oleh Raja Abdullah kepada Presiden AS Joe Biden saat keduanya berbincang lewat telepon pada akhir pekan lalu, menurut sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Meski kecil kemungkinannya Yordania benar-benar akan menembak jatuh pesawat tak berawak, rudal, ataupun pesawat Israel yang memasuki wilayah udaranya, ada semacam kegelisahan dari Amman. Mereka khawatir jika membiarkan serangan semacam itu terus dilakukan oleh Israel—terutama setelah membantu menggagalkan serangan Iran—maka Yordania akan terkena pembalasan dari Teheran. Apalagi, Iran juga telah mengancam Yordania, bahwa negara tetangga Arab Saudi itu akan terkena serangan berikutnya jika ikut-ikutan melawan Teheran.

Di luar itu semua, insiden serangan udara Israel ke Iran kemarin sampai kini masih menyisakan banyak pertanyaan.

Topik Menarik