Viral Penampakan Lautan Manusia di Gunung Raung usai Kembali Dibuka untuk Umum

Viral Penampakan Lautan Manusia di Gunung Raung usai Kembali Dibuka untuk Umum

Berita Utama | inews | Sabtu, 20 April 2024 - 11:03
share

JAKARTA, iNews.id - Pesona keindahan alam Gunung Raung di Jawa Timur memang dikenal menakjubkan. Tidak heran jika gunung ini sangat populer di kalangan pendaki.

Gunung Raung sempat ditutup untuk pendakian pada momen Lebaran 2024. Kini, pendakian pada salah satu gunung tertinggi di Indonesia itu kembali dibuka, pada Sabtu (13/4/2024).

Sejak pendakian dibuka, ratusan pendaki langsung memadati jalur pendakian yang membuat suasana di puncak Gunung Raung sangat ramai. Ini membuat sebagian orang heran, karena gunung yang ada di Jawa Timur ini memiliki medan yang cukup ekstrem.

Keramaian di Gunung Raung dibagikan dalam video yang diunggah oleh akun X (Twitter) @pendakilawas. Video yang diambil pada 14 April 2024 oleh gandhigautama__ itu, memperlihatkan kondisi Gunung Raung yang dipadati oleh ratusan pendaki.

Bahkan, dalam video tersebut diperlihatkan jalur yang diberi nama “jembatan shiratal mustaqim” ramai oleh pendaki. Padahal, itu merupakan jalur yang sangat sempit dengan diapit jurang pada sisi kanan dan kiri.

Salah satu jalur pendakian Gunung Raung dari Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, ditutup selama dua pekan, yakni pada 1-12 April 2024. Ini membuat para pendaki harus sabar menahan keinginannya untuk melakukan pendakian.

Keramaian di Gunung Raung juga dibarengi dengan momen libur Lebaran 2024, mengingat ini menjadi opsi selain Gunung Semeru yang juga ada di Jawa Timur. Apabila dilihat dari video yang dibagikan, sebagian pendaki menggunakan jasa tour guide.

Melihat keramaian Gunung Raung membuat warganet bertanya-tanya mengapa pendakian begitu ramai. Bagi mereka yang pernah mendaki gunung tersebut, diketahui ada batas jumlah pendaki yang diperbolehkan naik setiap harinya.

“Loh bukannya raung dibatasi ya perharinya?,” tanya @Sune***.

“Pas pertama ke raung dulu juga kedapetan pas rame banget gegara semeru tiba2 ditutup jadi kebanyakan beralih ke raung. Ngecampnya di samping jalur di tempat miring karna dah ga kebagian tempat semua camp area full, buat nanjaknya aja antrinya lama pol 30-1 jam-an,” ujar @ftr***.

“Gak dibatasi untuk naik turun? Gak ada giliran?,” kata @Twit***.

“Emang paling bener naik gunung pas bukan peak season kaya gini apalagi cuaca blm bagus2 bgt,” tulis @umbi***.

“Yapapa to.. semakin banyak pendaki semakin mengalir juga rezeki buat warga,” kata @Garr***.

Topik Menarik