Peneliti BRIN Nilai Pemilu 2024 Terburuk Pasca-Reformasi, Singgung Cawe-Cawe demi Ambisi

Peneliti BRIN Nilai Pemilu 2024 Terburuk Pasca-Reformasi, Singgung Cawe-Cawe demi Ambisi

Berita Utama | inews | Sabtu, 20 April 2024 - 09:21
share

JAKARTA, iNews.id - Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menganggap Pemilu 2024 paling buruk pascareformasi. Dia menyinggung banyaknya cawe-cawe yang dilakukan demi ambisi pemerintah.

Pengalaman enam kali pemilu era reformasi sejak pemilu pertama kali tahun 99 sampai 2024, Pemilu 2024 ini merupakan pemilu yang sangat amat mengkhawatirkan, kata Siti Zuhro, dikutip Sabtu (20/4/2024).

Dia mengatakan, cawe-cawe yang dilakukan penguasa kepada sejumlah lembaga baik penegak hukum maupun penyelenggara pemilu membahayakan. Bahkan, kata dia, keterlibatan pemerintah lebih besar dibanding saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju untuk kedua kalinya pada 2019 lalu.

Penguasa memang bukan incumbent yang sedang mencalonkan diri, tapi justru cawe-cawe jauh luar biasa ketimbang incumbent ketika mencalonkan dirinya tahun 2019, tuturnya.

Dia menilai, nepotisme dari penguasa dilakukan untuk melanggengkan kekuasaan dengan menempatkan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

Kata kuncinya sangat jelas yaitu maintaining power, atas nama lanjutkan kekuasaan yang ada. Maka tak bisa dirinya sendiri dengan tiga periode, yang ada adalah anaknya pun harus jadi, ujar Zuhro.

Topik Menarik