Doa Tarawih dan Witir: Arab, Latin, dan Artinya

Doa Tarawih dan Witir: Arab, Latin, dan Artinya

Gaya Hidup | inews | Senin, 11 Maret 2024 - 22:10
share

JAKARTA, iNews.id - Doa tarawih dan witir dalam teks Arab dan Latin serta artinya berikut perlu diamalkan. Namun sebelumnya, sholat tarawih dan witir perlu dilaksanakan sesuai syariat Islam.

Kedua sholat tersebut biasa dilakukan berjamaah di masjid atau mushola selama bulan Ramadhan. Kendati demikian, melaksanakannya sendiri di rumah juga diperbolehkan.

Selama bulan Ramadhan, memperbanyak ibadah, termasuk sholat sunnah memang sangat dianjurkan. Rasulullah bahkan telah bersabda, Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh sebab itu, doa yang bisa dipanjatkan setelah selesai sholat tarawih dan witir, seperti dilansir iNews.id dari NU Online Senin (11/3/2024), adalah sebagai berikut:

Doa Setelah Sholat Tarawih

Allhummajaln bil mni kmiln. Wa lil faridli muaddn. Wa lish-shlti hfidhn. Wa liz-zakti filn. Wa lima indaka thlibn. Wa li afwika rjn. Wa bil-hud mutamassikn. Wa anil laghwi muridln. Wa fid-duny zhdn. Wa fil khirati rghibn. Wa bil-qadlI rdln. Wa lin namI sykirn. Wa alal bali shbirn. Wa tahta liwi muhammadin shallallhu alaihi wasallam yaumal qiymati sirna wa alal haudli wridn. Wa ilal jannati dkhiln. Wa minan nri njn. Wa 'al sariirl karmati q'idn. Wa bi hrun 'in mutazawwijn. Wa min sundusin wa istabraqn wadbjin mutalabbisn. Wa min thamil jannati kiln. Wa min labanin wa asalin mushaffan syribn. Bi akwbin wa abrqa wa kasin min man. Maal ladzna anamta alaihim minan nabiyyna wash shiddqna wasy syuhadi wash shlihna wa hasuna ulika rafqan. Dlikal fadl-lu minallhi wa kaf billhi alman. Allhummajaln f hdzihil lailatisy syahrisy syarfail mubrakah minas suadil maqbln. Wa l tajaln minal asyqiyil marddn. Wa shallallhu al sayyidin muhammadin wa lihi wa shahbihi ajman. Birahmatika y arhamar rhimn wal hamdulillhi rabbil lamn.

Artinya: Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Nama "kmiln" diambil dari redaksi pembuka doa ini yang memohon terbentuknya pribadi-pribadi sempurna (kmiln) dalam hal keimanan. Doa ini mencakup berbagai aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi, termasuk kenikmatan dan kesulitan, meminta keberkahan dalam malam mulia, diterimanya amal, dan sebagainya.

Masih berdasarkan NU online, doa itu termuat dalam kitab-kitab doa ulama Nusantara, salah satunya "Majmah Maqrt Yaumiyah wa Usbiyyah" karya pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Muhammad bin Abdullah Faqih (rahimahullh).

Pada lembar pengantar, sang ayah, KH Abdullah Faqih, menyatakan bahwa doa-doanya dalam kitab tersebut merupakan hasil ijazah dari Kiai Abdul Hadi (Langitan), Kiai Mashum (Lasem), Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki, dan Syekh Yasin bin Isa al-Fadani. KH Abdullah Faqih memberikan restu atau ijazah kepada siapa saja yang mengamalkan (dengan ijzah munwalah).

Doa Setelah Shalat Witir

Terdapat dua doa yang bisa diamalkan sebagai berikut:

[1]

Subhaanal malikil qudduus (dibaca 3x) [artinya: Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan] (HR. Abu Daud no. 1430, An-Nasai no. 1735, dan Ahmad 3: 406. Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

[2]

Allahumma inni audzu bi ridhooka min sakhotik wa bi muafaatika min uqubatik, wa audzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an alaik, anta kamaa atsnaita ala nafsik (dibaca 1x) [artinya: Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu sendiri] (HR. Abu Daud no. 1427, Tirmidzi no. 3566, An-Nasai no. 1748 dan Ibnu Majah no. 1179. Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Cara Baca Subhaanal Malikil Qudduus

Dari Ubay bin Kaab, beliau berkata,

Jika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah selesai dari witirnya, beliau membaca subhaanal malikil qudduus (sebanyak tiga kali), beliau memanjangkan di akhirnya. (HR. An-Nasai no. 1700, Ibnu Majah no. 1182. Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan bahwa hadits ini shahih).

Dari Ibnu Abdirrahman bin Abza, dari bapaknya, beliau berkata,

Jika mengucapkan salam, Nabi shallallahu alaihi wa sallam membaca, Subhaanal malikil qudduus sebanyak tiga kali lalu beliau mengeraskan suaranya pada ucapan yang ketiga. (HR. An-Nasai no. 1733 dan Ahmad 3: 406. Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan bahwa hadits ini shahih).

Cara membacanya:

Mengeraskan bacaan terakhir berbeda dengan bacaan subhaanal malikil qudduus di pertama dan kedua.

Memanjangkan bacaan qudduus dengan empat atau enam harakat.
Apakah Ada Tambahan Rabbil Malaikati war Ruuh?

Dari Ubay bin Kaab, beliau berkata,

: . :

Jika Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengucapkan salam, beliau mengucapkan, Subhaanal malikil qudduus sebanyak tiga kali dan di suara ketiga, beliau memanjangkan suaranya. Lalu beliau mengucapkan, Rabbil malaikati war ruuh. (HR. As-Sunan Al-Kubra Al-Baihaqi 3: 40 dan Sunan Ad-Daruquthni 4: 371. Tambahan rabbil malaikati war ruuh adalah tambahan maqbulah yang diterima).

Tambahan rabbil malaikati war ruuh adalah tambahan yang diterima. Sehingga doa setelah witir bisa pula dengan subhaanal malikil quddus sebanyak 3 kali lalu bacaan terakhir dikeraskan atau dipanjangkan lalu ditambahkan dengan rabbil malaikati war ruuh.

Demikian doa tarawih dan witir dalam teks Arab dan Latin serta artinya. Wallahu a'lam bish shawab.

Topik Menarik