Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Listrik Belum Masif, Ini Penyebabnya

Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Listrik Belum Masif, Ini Penyebabnya

Ekonomi | inews | Selasa, 5 Maret 2024 - 14:32
share

JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyampaikan bahwa penyaluran pembiayaan atau kredit untuk kendaraan listrik utamanya mobil listrik masih belum masif. Belum banyaknya masyarakat yang mengajukan kredit untuk kendaraan listrik karena masih terkendala harga yang tinggi.

Ketua Umum APPI, Suwandi Wiratno menuturkan pembeli kendaraan listrik saat ini banyak dari kalangan menengah ke atas dan first experience .

Masih 80 persen orang beli kendaraan listrik itu tunai. Jadi permintaan untuk pembiayaan masih sedikit, ucap Suwandi dalam konferensi pers usai Peluncuran Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028 di Hotel Park Hyatt Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Suwandi menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu Agen Pemegang Merek (APM) mobil untuk meluncurkan jenis kendaraan listrik dengan harga yang lebih terjangkau.

Pastinya kami akan menuju ke sana (pembiayaan kendaraan listrik), karena sudah ada sustainable financing, tuturnya.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan OJK, Agusman menyebut, pihaknya belum berencana merilis surat edaran (SE) untuk mendongkrak penyaluran pembiayaan kendaraan listrik.

Kami dalam mengelola atau mengawasi ini tidak seluruhnya pakai SE. Kalau mekanisme pasarnya kuat dan berjalan dengan baik, regulator bisa memberikan bimbingan dan pengawasan, kata Agusman.

Sebagai informasi, berdasarkan Laporan Keuangan Keberlanjutan Tahun 2022 serta data Kementerian Perindustrian bahwa telah terdapat beberapa perusahaan pembiayaan yang telah melakukan pembiayaan untuk produk sustainable finance, namun jumlah kontrak baru masih sangat kecil dibandingkan peluang ekspansi pasar, khususnya pada pembiayaan kendaraan listrik di Indonesia.

Dari beberapa perusahaan tersebut, rata-rata porsi pembiayaan pada kendaraan listrik masih di bawah 1 persen berkisar kurang dari Rp100 miliar dari total pembiayaan yang disalurkan oleh masing-masing perusahaan.

Gambaran tersebut sejalan dengan penjualan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia yang masih sangat rendah. Pada tahun 2022, penjualan KBLBB memiliki pangsa 1 persen dibandingkan dengan penjualan kendaraan bermotor lainnya di Indonesia.

Namun, perkembangannya cukup menjanjikan dengan adanya berbagai program yang mendorong penggunaan KBLBB di masyarakat. Penjualan KBLBB mempunyai potensi besar untuk didorong lebih tinggi sehingga menjadi peluang bisnis bagi perusahaan pembiayaan.

Topik Menarik