Media Asing Soroti Dugaan Penggelembungan Suara PSI yang Diketuai Anak Jokowi

Media Asing Soroti Dugaan Penggelembungan Suara PSI yang Diketuai Anak Jokowi

Terkini | inews | Selasa, 5 Maret 2024 - 13:53
share

HONG KONG, iNews.id Melonjaknya perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam tempo singkat, akhir-akhir ini, juga menuai sorotan dari media asing. Disebutkan bahwa dugaan penggelembungan suara partai yang diketuai putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, itu semakin menguatkan penilaian kualitas pemilu terburuk pascareformasi.

BNN Breaking menulis judul Indonesia's Election Drama: PSI's Vote Surge Sparks Inquiry Calls Amid Fraud Claims (Drama Pemilu Indonesia: Lonjakan Suara PSI Picu Desakan Penyelidikan di Tengah Tuduhan Kecurangan) untuk satu beritanya pada Senin (4/3/2024). Media daring yang berpusat di Hong Kong mengungkapkan, kontroversi seputar lonjakan perolehan suara PSI dan kemungkinan penggunaan hak angket oleh DPR menunjukkan betapa rumitnya proses pemilu di Indonesia.

Dengan lebih dari 70 juta suara masih belum dihitung dan ambang batas parlemen dipertaruhkan, perselisihan ini tidak hanya mencerminkan sifat kompetitif politik Indonesia namun juga tantangan dalam memastikan pemilu yang transparan dan adil, tulis media tu.

Ramainya seruan untuk penyelidikan terhadap lonjakan perolehan suara PSI, di tengah dugaan adanya penyimpangan, mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas terhadap integritas pemilu di Indonesia. Saat negara ini menunggu penghitungan akhir, kontroversi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dalam menjaga proses demokrasi, kata laporan itu lagi.

Sementara BenarNews , media online yang berafiliasi dengan Radio Free Asia (RFA) yang berbasis di Washington DC, AS, pada Senin (4/3/2024) mengangkat berita dengan tajuk Mid-count Surge in Votes for Indonesian Presidents Sons Party Raises Fraud Suspicions. Secara bebas, judul warta tersebut bisa diterjemahkan dengan Lonjakan Suara Partai Putra Presiden Indonesia di Tengah Penghitungan Suara Timbulkan Kecurigaan adanya Kecurangan.

Sebuah partai kecil yang dipimpin putra presiden Indonesia yang akan segera habis masa jabatannya mengalami peningkatan perolehan suara yang luar biasa selama akhir pekan selama penghitungan suara resmi pada pemilu bulan lalu, sehingga meningkatkan tuntutan untuk dilakukannya penyelidikan oleh parlemen atas dugaan kecurangan pemilu, tulis media itu.

Dikatakan bahwa para pakar survei mencurigai perolehan suara PSI mungkin telah dinaikkan sehingga bisa masuk parlemen. Kecurigaan itu bukan tanpa alasan. Sebab, perolehan suara partai tersebut tiba-tiba melonjak menjadi sekitar 3,13 persen pada akhir pekan lalu, dari yang tadinya hanya berada di kisaran 2,62,8 persen pada Jumat (1/3/2024) dan hari-hari sebelumnya.

Selain itu, para ahli mencatat bahwa jumlah (perolehan suara) PSI yang dikeluarkan KPU lebih tinggi dibandingkan penghitungan TPS dan perkiraan penghitungan cepat ( quick count ). Meski masih dalam batas kesalahan penghitungan cepat yang biasanya dapat diandalkan, mereka menilai perbedaannya masih tidak wajar, ungkap BenarNews.

Politisi PPP, Muhammad Romahurmuziy menduga ada upaya di beberapa daerah untuk menggelembungkan suara PSI. Menurut dia, dugaan penggelembungan itu dalam banyak kasus, bukan terjadi di tingkat TPS, melainkan diduga di tingkat kabupaten.

Romy, sapaan Romahurmuziy, juga menuding adanya surat suara yang tidak sah yang dimasukkan menjadi suara milik PSI. Setiap penggeseran suara tidak sah menjadi suara PSI, jelas merugikan perolehan seluruh partai politik peserta pemilu, ujarnya.

Dia mencontohkan kasus di Jawa Barat, ketika suara PSI meningkat dari satu menjadi 21 di TPS di Desa Banjaran Wetan. Dia juga merujuk pada cuitan yang mengungkap perolehan suara PSI melonjak dari nol menjadi 69 di Desa Kroyo, Jawa Tengah, menurut Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) Pemilu 2024 milik KPU.

Kendaraan Kaesang menuju kekuaaan

Laporan media luar negeri itu juga menyebutkan bahwa PSI dipandang sebagai kendaraan bagi Kaesangyang saat ini berusia 29 tahununtuk mengikuti jejak Jokowi meraih tampuk kekuasaan di pemerintahan. Seperti diketahui, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sudah masuk ke dalam sistem pemerintahan sejak tiga tahun lalu dengan menjadi wali kota Surakarta (Solo). Kini, Gibran yang mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada pemilu 14 Februari lalu, diprediksi akan melenggang ke Istana.

Seolah-olah Jokowi sedang berusaha membuktikan kebenaran para pengkritiknya yang menuduh dia sedang berusaha membangun dinasti politik. Para kritikus mengatakan Jokowi telah menggunakan pengaruhnya untuk memasukkan kerabatnya ke dalam sistem politik dan menjamin kelangsungan kekuasaannya, (meski) Jokowi membantah mempunyai niat seperti itu, bunyi laporan itu.

Tuduhan tersebut bukan satu-satunya yang merusak citra Pemilu 2024. Baru-baru ini, dua kelompok pemantau pemilu menyebut pemilu ini adalah yang terburuk sejak transisi demokrasi di Indonesia pada 1998. Beberapa indikasi utama yang menunjukkan rendahnya kualitas pemilu kali ini antara lain mencakup penyalahgunaan perangkat negara untuk keperluan pemilu; favoritisme; kurangnya transparansi dalam pendanaan kampanye, dan; kecurangan.

Ketua KPU Hasyim Asyari membantah tudingan adanya penggelembungan suara PSI.

Sementara Juru Bicara PSI Sigit Widodo berdalih, fluktuasi persentase suara menjadi hal yang wajar selama penghitungan suara masih berlangsung.

Naik-turunnya persentase suara di Sirekap adalah hal yang lumrah selama perhitungan belum selesai. Saat suara dari daerah yang pemilihnya banyak, otomatis persentase suara PSI akan naik, dan sebaliknya, kata dia lewat platform media sosial X (Twitter), Senin (4/3/2024).

Sebaiknya kita tunggu saja hasil resmi KPU, cuitnya lagi.

Sementara Jokowi ketika ditanya wartawan tentang dugaan penggelembungan suara PSI, enggan mengomentarinya. Itu urusan partai tanyakan ke partainya. Tanyakan ke KPU, ujarnya kepada wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, sebelum berangkat ke Australia untuk menghadiri KTT Khusus ASEAN-Australia.

Topik Menarik