Israel Putuskan Absen Perundingan dengan Hamas, Gencatan Senjata di Gaza Terancam Gagal?

Israel Putuskan Absen Perundingan dengan Hamas, Gencatan Senjata di Gaza Terancam Gagal?

Terkini | inews | Senin, 4 Maret 2024 - 10:47
share

KAIRO, iNews.id - Delegasi Israel memutuskan untuk tidak menghadiri perundingan mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza dan pertukaran tawanan dengan Hamas. Alasannya, Hamas menolak permintaan Israel untuk memberikan daftar tawanan yang masih hidup di Gaza. 

Pada Minggu (3/3/2024), stasiun televisi Al Qahera News melaporkan bahwa delegasi dari Qatar dan Amerika Serikat, serta delegasi Hamas, tiba di ibu kota Mesir, Kairo. Mereka akan mengadakan babak baru perundingan mengenai konflik di Jalur Gaza. 

The New York Times (NYT) melaporkan, perdana Menteri Qatar pada hari yang sama memberi tahu kepala Badan Intelijen Rahasia Israel (Mossad), David Barnea, ihwal penolakan Hamas untuk menyerahkan daftar tawanan yang masih hidup. Selain itu, Hamas juga tidak menyetujui draf perjanjian pertukaran tawanan dengan Israel yang diajukan AS sebelumnya. Sikap Hamas itu pada gilirannya memengaruhi keputusan Israel untuk tidak ambil bagian dalam perundingan itu, kata NYT. 

Masih pada Minggu, situs berita Amerika, Axios, melaporkan bahwa kerangka kesepakatan yang diusulkan untuk gencatan senjata di Jalur Gaza mencakup pertukaran sekitar 400 tahanan Palestina yang ditahan di Israel dengan 40 tawanan Israel yang ditahan Hamas. Rancangan perjanjian tersebut juga dilaporkan mencakup jeda perang selama enam minggu dan kembalinya warga Palestina secara bertahap ke Jalur Gaza Utara. 

Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan ke Israel Selatan lewat operasi yang disebut "Banjir al-Aqsa". Menurut kelompok pejuang itu, serangan tersebut sebagai pembalasan atas kejahatan Israel yang semakin meningkat terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza.

Selama Operasi Banjir al-Aqsa, Hamas menawan sekitar 240 orang Israel dan menewaskan 1.200 orang di wilayah zionis. Israel lalu menanggapinya dengan melakukan serangan balik ke Jalur Gaza.

Sejak itu, pasukan zionis berulang kali meluncurkan rudal ke Gaza, diikuti dengan serangan darat. Sampai sejauh ini, setidaknya 30.410 warga Gaza telah tewas akibat kebrutalan Israel. 

Pada 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran beberapa tahanan dan tawanan, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata sempat diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

Topik Menarik