Erick Thohir Dorong Pupuk Indonesia Jadi Perusahaan Petrokimia Terintegrasi

Erick Thohir Dorong Pupuk Indonesia Jadi Perusahaan Petrokimia Terintegrasi

Ekonomi | inews | Jum'at, 1 Maret 2024 - 17:49
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk menjadi perusahaan petrochemical atau petrokimia terintegrasi kelas dunia. Menurutnya, Pupuk Indonesia harus melakukan downstream atau hilirisasi petrokimia agar dampak positifnya bisa dirasakan secara menyeluruh.

"Ke depan perusahaan pupuk ini harus menjadi sebuah perusahaan petrochemical terintegrasi. Bagaimana nanti downstream (hilirisasi) dari petrochemical ini bisa dirasakan secara menyeluruh untuk bangsa dan negara," ujar Erick dalam keterangannya dikutip, Jumat (1/3/2024).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini meresmikan pabrik Kaltim Amonium Nitrat (KAN), Kamis (28/2/2024). Adapun pabrik KAN merupakan hasil kolaborasi antara Pupuk Indonesia melalui anak usahanya yakni PT Pupuk Kalimantan Timur dengan PT Dahana.

Erick menambahkan, pabrik ini nanti dapat meningkatkan kapasitas produksi ammonium nitrat dalam negeri yang saat ini banyak dibutuhkan oleh industri nasional.

Saat beroperasi penuh, pabrik KAN memiliki kapasitas produksi hingga 75.000 metrik ton ammonium nitrat dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun. Dengan jumlah kapasitas tersebut, pabrik ini diharapkan dapat memenuhi sebagian total kebutuhan ammonium nitrat dalam negeri yang diperkirakan mencapai 580.000 metrik ton pada 2024.

Oleh karena itu, pengoperasian pabrik ini dapat mengurangi impor ammonium nitrat nasional, dari sebelumnya 21 persen menjadi 8 persen. Angka tersebut sama dengan menghemat devisa negara sampai 52,5 juta dolar AS per tahun.

"Belum nanti turunan dari asam nitrat yang juga bisa dikembangkan untuk industri pertahanan dan industri pupuk sendiri," tuturnya.

Dia menyampaikan, Indonesia sebagai negara besar harus mandiri. Dengan terus mengoptimalkan hilirisasi sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.

"Bapak Presiden sudah mendorong yang namanya hilirisasi sumber daya alam. Hilirnya sudah jadi, karena terbukti sekarang kita sudah merupakan salah satu perusahaan pupuk terbesar di dunia, yang kemarin diawali ranking sembilan terbesar di dunia sekarang kita naik peringkat menjadi enam terbesar di dunia. Ini membuktikan kerja keras semua," ucapnya.

Karena itu, untuk menjaga kinerja produksi industri pupuk terus optimal, Erick juga berupaya untuk mengamankan pasokan bahan baku yang harus diimpor, seperti phosphate yang merupakan bahan tambang dan memang tidak ada di dalam negeri. Mengingat saat ini, alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di Indonesia juga terus ditingkatkan.

"Karena kita akan meningkatkan volume pupuk untuk subsidi yang Bapak Presiden putuskan naik dari 4,7 juta menjadi 9,5 juta ton. Tentu kebutuhan bahan baku ini menjadi sesuatu yang sangat penting ke depan," tuturnya.

Topik Menarik