Bahlil Klaim Indonesia Bakal Stop Impor Solar pada 2026
IDXChannel - Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengklaim Indonesia akan mulai menghentikan impor solar pada 2026. Hal ini dimungkinkan seiring beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dijadwalkan mulai berjalan pada 2026.
Bahlil menjelaskan RDMP Balikpapan akan menambah kapasitas produksi solar nasional lebih dari 100 ribu barel per hari. Dengan tambahan tersebut, produksi solar dalam negeri dinilai sudah mampu memenuhi kebutuhan konsumsi nasional.
"Sekalipun belum kita dorong ke B50, itu kita sudah surplus untuk solar. Jadi mulai tahun depan Indonesia tidak lagi melakukan impor solar, karena antara konsumsi dan produksi kita sudah cukup," kata Bahlil saat menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan pemerintah tengah mengkaji pemanfaatan surplus solar apabila program biodiesel B50 didorong penuh. Surplus tersebut diperkirakan mencapai sekitar 4 juta ton dan dapat dikonversi menjadi produk bahan bakar pesawat atau avtur.
"Kalau memang kita mau dorong ke B50, maka jumlah solar yang surplus kurang lebih sekitar 4 juta ton itu kita akan konversi untuk membuat produk avtur. Sehingga di 2026, insyaallah solar kita sudah clear, avturnya juga bisa kita produksi dalam negeri," kata dia.
Untuk komoditas bensin, Bahlil mengakui Indonesia masih akan bergantung pada impor. Oleh karena itu, pemerintah mendorong percepatan program etanol sebagai bagian dari upaya mengurangi ketergantungan impor BBM.
"Sementara untuk bensin, kita masih tetap impor, dan karena itu kami menyarankan agar program etanol itu bisa kita jalankan dan bisa kita produksi 2027," ujarnya.
(Febrina Ratna Iskana)










