Uni Eropa Bekukan Aset Rusia Senilai USD246 Miliar, Permudah Pinjaman untuk Ukraina
IDXChannel - Uni Eropa mengumumkan rencana pembekuan aset bank sentral Rusia yang disimpan di Eropa tanpa batas waktu pada Jumat (12/12/2025). Aset tersebut bakal digunakan untuk memberi pinjaman pada Ukraina yang berupaya mempertahankan diri dari invasi Moskow.
Selain mempermudah pinjaman untuk Ukraina, aset negara Rusia senilai 210 miliar euro (USD246 miliar) yang dibekukan selama diperlukan juga bertujuan untuk mencegah gangguan ekonomi besar terhadap perekonomian Uni Eropa.
Kebijakan tersebut, yang akan tetap berlaku "sampai tidak ada lagi ancaman langsung terhadap kepentingan ekonomi Uni", akan menggantikan sistem saat ini yang membutuhkan perpanjangan pembekuan setiap enam bulan dengan suara bulat.
Di sisi lain, keputusan tersebut menghilangkan risiko bahwa Hongaria dan Slovakia, yang memiliki hubungan lebih baik dengan Moskow, dapat menolak untuk memperpanjang pembekuan dan memaksa Uni Eropa untuk mengembalikan uang tersebut ke Rusia.
Adapun Keputusan itu diambil melalui pemungutan suara mayoritas yang memenuhi syarat.
Bank Sentral Rusia Bakal Gugat Euroclear
Indra Sjafri Panggil Miliano Jonathans untuk Perkuat Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025?
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mengatakan dalam sebuah unggahan di Facebook bahwa ia percaya langkah Uni Eropa akan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
"Hungaria memprotes keputusan ini dan akan melakukan segala yang dapat dilakukannya untuk memulihkan keadaan yang sah," tulis Orban dilansir dari Reuters, Jumat (12/12/2025).
Bank sentral Rusia mengatakan pada Jumat bahwa rencana Uni Eropa untuk menggunakan asetnya merupakan langkah yang ilegal dan mereka berhak untuk menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi kepentingannya.
Dalam pernyataan terpisah, bank setral tersebut mengatakan akan menggugat lembaga penyimpanan sekuritas pusat yang berbasis di Brussels, Euroclear - yang menyimpan 185 miliar euro dari total aset yang dibekukan di Eropa - di pengadilan Moskow atas tindakan yang merugikan, yang memengaruhi kemampuan mereka untuk menjual dana dan sekuritasnya.
Euroclear Belgia telah menjadi subjek gugatan Rusia di pengadilan Moskow sejak Uni Eropa membekukan aset tersebut pada 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Rencana Pinjaman untuk Ukraina
Di sisi lain, pembekuan aset tanpa batas waktu dimaksudkan untuk membantu meyakinkan Belgia agar mendukung rencana Uni Eropa untuk menggunakan uang tunai Rusia yang dibekukan untuk memberikan pinjaman hingga 165 miliar euro kepada Ukraina guna menutupi kebutuhan anggaran militer dan sipilnya pada 2026 dan 2027.
Pinjaman tersebut hanya akan dibayar kembali oleh Ukraina ketika Rusia membayar ganti rugi perang kepada Kyiv, sehingga pinjaman tersebut secara efektif menjadi hibah yang memajukan pembayaran reparasi Rusia di masa mendatang.
"Kami pikir proposal reparasi adalah pilihan terbaik karena tidak membebani negara, keuangan publik, dan tingkat utang publik," kata Menteri Keuangan Denmark Stephanie Lose, yang negaranya memegang jabatan presiden Uni Eropa secara bergilir.
“Masih ada beberapa kekhawatiran yang perlu ditangani. Tentu saja masih ada negara-negara yang memiliki kekhawatiran. Wajar jika ada diskusi, tetapi kami akan terus bekerja untuk mengklarifikasi semua elemen dan mudah-mudahan kami dapat membuka jalan menuju keputusan di Dewan Eropa minggu depan,” katanya kepada wartawan saat memasuki pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa.
Para pemimpin Uni Eropa-Dewan Eropa-akan bertemu pada 18 Desember 2025 untuk menyelesaikan rincian pinjaman reparasi kepada Ukraina, membahas masalah-masalah yang tersisa termasuk jaminan dari semua pemerintah Uni Eropa untuk Belgia, di mana negara itu tidak akan dibiarkan sendirian menanggung biaya jika gugatan Moskow terbukti berhasil.
(Febrina Ratna Iskana)









