KKP Bidik Transaksi Rp132 Miliar dalam Pameran FIE 2025 Paris

KKP Bidik Transaksi Rp132 Miliar dalam Pameran FIE 2025 Paris

Terkini | idxchannel | Sabtu, 6 Desember 2025 - 09:20
share

IDXChannel - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan transaksi sebesar USD8 juta atau sekitar Rp132 miliar dalam pameran Food Ingredients Europe (FIE) 2025 di Paris, Prancis.

Plt Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Machmud, menyampaikan KKP menghadirkan Paviliun Indonesia Seaweed yang diisi oleh enam eksportir produk turunan rumput laut.

"Kali ini kami memfasilitasi Paviliun Indonesia Seaweed yang diisi oleh enam eksportir produk turunan rumput laut yaitu," ujar Machmud dalam keterangan tertulis, Jumat (5/12/20252).

Pameran FIE 2025 berlangsung di Paris Expo Porte de Versailles. Ini menjadi ajang terbesar bagi industri bahan tambahan makanan dunia.

Machmud menuturkan pelaku industri makanan dan minuman global dipertemukan dengan berbagai pihak, mulai dari ahli riset, dan pengembangan hingga produsen aditif pangan, dan produk turunan rumput laut.

Keikutsertaan Indonesia pada FIE 2025, ujarnya, menegaskan daya saing rumput laut nasional di pasar global. Komoditas yang disebut sebagai emas hijau ini disebut dapat diolah menjadi karaginan, agar, dan berbagai produk turunan lain yang menjadi bahan baku maupun bahan tambahan alami.

"Untuk industri makanan, minuman, farmasi, kosmetik, dan sektor lainnya," ujarnya.

Kinerja ekspor rumput laut Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2025 yang mencapai USD264,6 juta. Nilai tersebut terdiri atas rumput laut kering USD144,7 juta, karaginan USD93,3 juta, dan agar-agar USD15,6 juta.

China menjadi negara tujuan terbesar dengan nilai USD183,6 juta atau 69,4 persen, disusul Uni Eropa USD27,3 juta, ASEAN USD9,2 juta, Amerika Serikat USD8,6 juta, dan Jepang USD6,7 juta.

"Dengan kontribusi lebih dari 10 persen, Uni Eropa tercatat sebagai pasar terbesar kedua di dunia untuk rumput laut Indonesia," ujar Machmud.

Dari sisi produk, Uni Eropa merupakan pasar terbesar ekspor agar-agar Indonesia dengan nilai USD4 juta atau 25,6 persen, serta menjadi tujuan utama kedua untuk karaginan dengan nilai USD20,3 juta.

Untuk rumput laut kering, China mendominasi dengan USD138,2 juta, diikuti Korea Selatan USD4,4 juta dan negara ASEAN USD3,9 juta. Adapun untuk karaginan, China mencatat USD43 juta, Uni Eropa USD20,3 juta, dan Amerika Serikat USD5,1 juta.

(Rahmat Fiansyah)

Topik Menarik