Sentimen AS Memburuk, Pasar Waspadai Volatilitas Yield SBN
IDXChannel - Sentimen dari Amerika Serikat (AS) memicu tekanan baru bagi pasar obligasi domestik pada perdagangan Jumat (5/12/2025).
BNI Sekuritas mencatat kenaikan yield US Treasury (UST) tenor 5 dan 10 tahun masing-masing sebesar 6 basis poin dan 5 basis poin menjadi 3,68 persen dan 4,11 persen per pagi ini.
Kondisi tersebut datang setelah pasar obligasi Indonesia mencatat penguatan pada Kamis (4/12/2025).
Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe menyampaikan, tekanan dari AS akan memengaruhi volatilitas harga obligasi domestik.
"Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, kami mengantisipasi sedikit peningkatan volatilitas harga dan yield dari Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi Rupiah," ujar Amir di Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Berdasarkan data PHEI, yield Surat Utang Negara (SUN) Benchmark 5 tahun FR0104 turun 3 basis poin menjadi 5,63 persen. Sementara itu, yield SUN Benchmark 10 tahun FR0103 terkoreksi 5 basis poin menjadi 6,17 persen.
Data Bloomberg turut menunjukkan yield curve SUN 10 tahun (GIDN10YR) menurun 5 basis poin ke level 6,22 persen.
Selain itu, indikator risiko negara turut mencatat perbaikan. Credit Default Swap (CDS) 5 tahun Indonesia turun 1 basis poin menjadi 72 basis poin, menurut data yang dihimpun dari Bloomberg.
Amir menilai posisi tersebut masih berada dalam perkiraan kisaran mingguan analis di rentang 6,13 persen hingga 6,32 persen.
Meski mencatat penguatan, kata Amir, aktivitas perdagangan SBN pada Kamis tercatat lebih rendah.
"Volume transaksi SBN secara outright mencapai Rp15,4 triliun, turun dari Rp21,4 triliun pada hari sebelumnya," ujarnya.
Dua seri yang paling aktif adalah FR0109 dan FR0090, masing-masing dengan volume Rp1,3 triliun dan Rp1,2 triliun. Adapun volume obligasi korporasi tercatat Rp4,3 triliun.
Di sisi nilai tukar, data Bloomberg menunjukkan rupiah bergerak melemah 0,15 persen dari Rp16.628 per dolar AS menjadi Rp16.653 per dolar AS pada Kamis.
Amir menyebut, pergerakan ini turut menjadi perhatian pelaku pasar obligasi.
"Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0068, FR0103, FR0075, FR0079, FR0083," kata Amir.
(DESI ANGRIANI)









