Saham Indokripto Koin (COIN) Dibuka Melejit 35 Persen saat Debut

Saham Indokripto Koin (COIN) Dibuka Melejit 35 Persen saat Debut

Ekonomi | idxchannel | Rabu, 9 Juli 2025 - 09:50
share

IDXChannel - PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) pada hari ini resmi menjadi perusahaan terbuka, yang ditandai dengan pencatatan saham perdana perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada awal perdagangan, harga saham emiten berkode COIN ini dibuka di level Rp135 per saham, naik 35 persen dari harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp100 per saham.

Kemudian hingga pukul 09.07 WIB, harga saham COIN masih berada di posisi Rp135 per saham. Sementara itu, total saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 1,22 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp164,98 juta dan ditransaksikan sebanyak 822 kali.

“Ini bukan sekadar pencapaian korporasi, tetapi langkah besar bagi industri aset kripto di Indonesia. COIN menjadi perusahaan terbuka pertama di Indonesia yang sepenuhnya bergerak di aset kripto, sebuah tonggak penting menuju ekosistem yang lebih transparan dengan mengedepankan prinsip-prinsip good corporate governance,” kata Direktur Utama COIN Ade Wahyu di Gedung BEI, Jakarta pada Rabu (9/7/2025).

Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 2,20 miliar saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan akan meraup dana sebesar Rp220,58 miliar.

Perseroan akan menggunakan sekitar 85 persen dana hasil IPO untuk diberikan kepada perusahaan anak yaitu CFX, dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan untuk modal kerja atas kegiatan operasional. 

Secara rinci, sekitar 45 persen akan digunakan untuk biaya infrastruktur teknologi yaitu biaya terkait teknologi termasuk tetapi tidak terbatas pada biaya cloud service provider dan IT security yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 2025 sampai dengan 2026.

Kemudian, sekitar 40 persen akan digunakan untuk biaya provisi likuiditas bursa yaitu dana yang dicadangkan untuk provisi biaya atas penyimpanan Aset Kripto dan biaya penyediaan likuiditas pasar yang akan dilaksanakan pada 2025.

Serta sekitar 15 persen akan digunakan untuk beban umum dan administrasi lainnya terkait kegiatan operasional CFX, namun tidak terbatas pada biaya terkait edukasi dan literasi publik terhadap pasar Aset Kripto dan teknologi blockchain, biaya riset dan pengembangan ekosistem pasar dan produk Aset Kripto di Indonesia.

Sisanya akan diberikan kepada perusahaan anak, yaitu ICC dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan untuk modal kerja atas kegiatan operasional. Secara rinci, sebesar 80 persen akan digunakan untuk biaya infrastruktur teknologi yaitu biaya terkait teknologi.

Lalu, sekitar 20 persen akan digunakan untuk beban umum dan administrasi lainnya terkait kegiatan operasional ICC, namun tidak terbatas pada biaya operasional umum terkait pengelolaan dan pemantauan transaksi derivatif, biaya terkait edukasi dan literasi publik terhadap penyimpanan Aset Kripto, dan biaya pemasaran.

(Dhera Arizona)

Topik Menarik