Perkuat Bisnis Karbon, WOOD Targetkan Sertifikasi Verra Bisa Terbit di 2025
IDXChannel - PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) terus memperkuat segmen kredit karbon untuk menambah pendapatan perseroan. Segmen tersebut dinilai berpotensi menjadi sumber pendapatan baru yang signifikan di masa depan.
Direktur WOOD, Wang Sutrisno berharap bisnis perdagangan karbon bisa segera jalan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Sebagai bentuk kesiapan, perseroan bergerak cepat dengan mendaftarkan diri ke Verra, sebuah organisasi yang mengelola standar karbon terverifikasi (verified carbon standard/VCS).
Dia mengatakan, hingga saat ini belum ada kepastian resmi terkait proses tersebut. Namun, dia memperoleh informasi dari beberapa sumber, ada indikasi Mutual Recognition Agreement (MRA) alias kesepakatan dengan Verra dapat tercapai tahun ini.
"Saat ini, perusahaan tengah menjalani proses registrasi sertifikasi dengan Verra dan telah melaporkan langkah tersebut kepada pemangku kepentingan sebagai bentuk kesiapan perusahaan," katanya dalam Risalah Paparan Publik dikutip Senin (16/6/2025).
"Perseroan berharap proyek ini dapat segera diluncurkan, sehingga sertifikasi dapat diperoleh sebelum akhir tahun, dengan asumsi Mutual Recognition Agreement telah diselesaikan," ujarnya.
Wang mengatakan, segmen perdagangan karbon diprediksi menyumbang sekitar 5 persen terhadap pendapatan WOOD untuk tahap awal. Meski minim, dia yakin peluang untuk tumbuh sangat besar, bahkan diprediksi tumbuh 30 persen per tahun jika harga dan volume karbon di pasar global naik signifikan.
"Tapi karena pasar karbon masih cukup fluktuatif, perseroan belum bisa melakukan proyeksi pasti untuk saat ini," kata Wang.
Sebagai informasi, Integra berpeluang besar mempunyai kredit karbon surplus. Hal ini lantaran perusahaan memiliki anak usaha di bidang perkayuan, yakni PT Belayan River Timber dan PT Narkata Rimba. Selain itu, perseroan juga berinvestasi di perusahaan Denmar, Carbon Resources Alliance ApS untuk memperkuat segmen kredit karbon.
(Rahmat Fiansyah)