Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Tipis ke Rp16.433 per Dolar AS
IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini ditutup menguat 11 poin atau sebesar 0,07 persen ke level Rp16.433 per dolar AS. Penguatan ini juga didorong oleh pembicaraan tarif antara AS dan China hingga utang pemerintah AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Moody's menurunkan peringkat investasi AS selama akhir pekan, dengan alasan kekhawatiran atas utang pemerintah yang meningkat dan kurangnya langkah-langkah yang jelas untuk mengatasi masalah tersebut.
"Penurunan peringkat tersebut membebani sentimen, yang dipicu oleh de eskalasi dalam pertukaran tarif AS-China mereda menjelang akhir minggu lalu," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (19/5/2025).
Utusan khusus AS Steve Witkoff mengatakan pada Minggu (18/5/2025) bahwa setiap kesepakatan antara Amerika Serikat dan Iran harus mencakup perjanjian untuk tidak memperkaya uranium, sebuah komentar yang dengan cepat menuai kritik dari Teheran.
Di Eropa, ketegangan antara Estonia dan Rusia meningkat setelah Moskow menahan sebuah kapal tanker minyak milik Yunani pada Minggu setelah meninggalkan pelabuhan Laut Baltik Estonia.
Produksi industri China tumbuh lebih dari yang diharapkan pada April, meskipun ada hambatan dari tarif perdagangan AS yang tinggi. Tetapi indikator ekonomi lainnya masih menunjukkan keretakan dalam ekonomi terbesar di Asia tersebut.
Penjualan ritel tumbuh kurang dari yang diharapkan, menunjukkan kelemahan berkelanjutan dalam belanja konsumen, sementara investasi aset tetap ukuran belanja bisnis juga gagal memenuhi ekspektasi pertumbuhan.
Data pada hari ini, Senin (19/5/2025), menyoroti kesulitan berkelanjutan bagi ekonomi China, karena Beijing berjuang untuk menopang pertumbuhan dan belanja konsumen.
Fokus sekarang pada lebih banyak sinyal ekonomi yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang, termasuk pertemuan Reserve Bank of Australia, data inflasi konsumen Jepang, dan sejumlah pembicara Federal Reserve AS.
Dari sentimen domestik, pasar merespons positif tentang kontribusi hilirisasi terhadap capaian investasi Indonesia terus meningkat. Pada kuartal I-2025, program hilirisasi berhasil membawa investasi Rp136,3 triliun dari keseluruhan investasi periode tersebut yang sebesar Rp465,2 triliun.
Kontribusi itu setara 29,3 persen dari total realisasi investasi dan capaian tersebut merupakan yang terbesar dalam 3 tahun terakhir. Jika dibanding periode yang sama tahun lalu, realisasi investasi hilirisasi meningkat 79,8 persen dari yang sebelumnya sebesar Rp75,8 triliun. Pemerintah terus menerima tawaran investasi di hilirisasi dari para investor.
Naiknya kontribusi hilirisasi tak lepas dari semakin banyaknya komoditas yang dapat dikembangkan dan pasar baru terbuka lebar sehingga pemerintah terus berusaha untuk membuka lapangan kerja baru. Sebelumnya program hilirisasi lebih terkonsentrasi pada komoditas nikel.
Selain di sektor mineral, hilirisasi kini diarahkan untuk sektor perkebunan dan kehutanan, minyak dan gas bumi, hingga perikanan dan kelautan. Pemerintah akan terus mendorong hilirisasi demi memberikan nilai tambah bagi negara.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.370-Rp16.440 per dolar AS.
(Febrina Ratna Iskana)