Harga Emas Jatuh 3 Persen Usai AS-China Capai Kesepakatan Tarif
IDXChannel - Harga emas turun hampir 3 persen pada Senin (12/5/2025) seiring membaiknya sentimen risiko setelah diumumkannya kesepakatan sementara antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk menurunkan tarif perdagangan.
Harga emas spot ditutup jatuh 2,72 persen ke level USD3.235,07 per troy ons.
Logam mulia yang kerap dijadikan lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan geopolitik ini sebelumnya sempat mencetak rekor tertinggi di USD3.500,20 bulan lalu, didorong oleh ketegangan tarif yang meningkat.
“Respons emas yang begitu agresif terhadap kekacauan politik dari Gedung Putih bulan lalu justru membuat logam mulia ini rentan terhadap pembalikan arah kebijakan oleh Trump,” ujar Direktur Riset di BullionVault, Adrian Ash.
“Kini dengan sentimen yang lebih optimistis, potensi penguatan emas mungkin baru muncul bila harapan ini kembali goyah,” katanya.
Dalam kesepakatan terbaru, AS akan memangkas tarif tambahan atas impor dari China yang diberlakukan sejak April tahun ini, dari 145 persen menjadi 30 persen. Sementara itu, tarif China terhadap produk AS juga turun dari 125 persen menjadi 10 persen. Kebijakan ini berlaku selama 90 hari.
Pasar lain turut bereaksi terhadap kabar tersebut. Dolar AS menguat ke level tertinggi dalam lebih dari satu bulan, sementara bursa saham global menguat. Penguatan dolar membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi investor luar negeri.
“Bulls emas di kontrak Juni kehilangan keunggulan teknikal dalam jangka pendek. Target berikutnya adalah menutup perdagangan di atas level resistance kuat di USD3.350. Resistance awal berada di USD3.250, lalu USD3.275,” ujar analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Dengan penurunan hari ini, harga emas sudah turun dalam tiga dari empat hari terakhir dan menyentuh level terendah sejak 1 Mei.
“Ini bukan kejutan,” kata analis Mizuho Securities USA, Robert Yawger, dikutip Dow Jones Newswires. “Emas jelas menjadi salah satu pihak yang paling dirugikan dari kesepakatan dagang AS-China.”
Pelaku pasar kini menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis Selasa, sebagai petunjuk arah kebijakan Federal Reserve (The Fed). Data penting lain yang juga akan dinantikan pekan ini mencakup Indeks Harga Produsen (PPI) dan penjualan ritel.
Suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil. (Aldo Fernando)