Usai Divestasi Saham, Erick Thohir Tunjuk Febriany Eddy Jadi Dirut INCO

Usai Divestasi Saham, Erick Thohir Tunjuk Febriany Eddy Jadi Dirut INCO

Global | IDX Channel | Senin, 26 Februari 2024 - 19:56
share

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, bersama MIND ID resmi mengangkat Febriany Eddy sebagai Direktur Utama PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Penunjukan itu diumumkan usai penandatanganan divestasi 14 persen saham INCO ke MIND ID.

Kami dan VCL, sebagai pemegang saham terbesar pertama dan kedua, telah bersepakat untuk melanjutkan komitmen hilirisasi sebagai bentuk dukungan Perusahaan terhadap Program Strategis Pemerintah. Saudara Febriany Eddy tetap akan menjadi Direktur Utama mewakili MIND ID kata Erick pada Senin (26/2/2024).

Erick beralasan menunjuk Febriany Eddy karena ingin adanya keberlanjutan. Menurut dia, keberlanjutan sebagai hal yang penting dan sejalan dengan komitmen pemerintah bersama Vale Indonesia.

Adapun setelah transaksi, MIND ID resmi menjadi pemegang saham terbesar Vale Indonesia. Adapun komposisi pemegang emiten bersandi INCO ini setelah kesepakatan adalah MIND ID 34,00 persen, VCL sebesar 33,88 persen, SMM sebesar 11,48 persen dan publik sebesar 20,63 persen.

Indonesia memiliki peran strategis dalam industri nikel global sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, sehingga Indonesia memiliki potensi besar untuk mengambil kendali dalam menentukan arah industri nikel.

Melalui divestasi ini, lanjut dia, Indonesia dapat menunjukkan komitmennya untuk berada di garis depan dalam pengembangan hilirisasi industri nikel.

Divestasi INCO merupakan perwujudan transformasi BUMN yang penting untuk dilakukan dalam menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang di era ekonomi yang terus berkembang.

Dengan melakukan divestasi yang strategis, MIND ID dapat memperkuat posisi mereka dalam global value chain serta mendukung kebutuhan ekspor dalam mendukung program Hilirisasi.

Senada, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menyampaikan bahwa MIND ID akan memiliki hak untuk menunjuk tiga Komisaris, termasuk Komisaris Utama, serta Direktur Utama, dan Direktur SDM.

Kami telah bersepakat bahwa VCL akan menunjuk Direktur operasional dan juga Direktur yang bertanggung jawab atas pengelolaan ESG. Ini menegaskan bahwa kami tetap ingin agar standard ESG yang selama ini menjadi komitmen VCL tetap dipertahankan, termasuk juga praktik pertambangan terbaik yang selama ini sudah ditunjukkan oleh PT Vale Indonesia, ucap Tiko.

(FRI)

Topik Menarik