Serangan Drone RSF di Sudan Selatan Tewaskan 79 Warga, Termasuk 43 Anak-Anak

Serangan Drone RSF di Sudan Selatan Tewaskan 79 Warga, Termasuk 43 Anak-Anak

Global | okezone | Sabtu, 6 Desember 2025 - 10:24
share

SUDAN – Sebanyak 79 warga sipil, termasuk 43 anak-anak tewas dan 38 lainnya luka-luka dalam serangan drone Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter di Sudan Selatan Kordofan. Hal ini disampaikan otoritas Sudan.

Pemerintah negara bagian Sudan Selatan Kordofan menyebutkan empat wanita termasuk di antara korban dalam serangan yang terjadi pada Kamis 4 Desember 2025 di kota Kalogi, Sudan barat.

Drone menembakkan empat rudal ke taman kanak-kanak, rumah sakit, dan area perumahan padat penduduk. Insiden tersebut digambarkan sebagai "kejahatan keji" yang dilakukan oleh Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N) yang bersekutu dengan RSF.

 

Awalnya, pihak berwenang melaporkan delapan korban tewas, termasuk enam anak dan seorang guru, sebelum jumlah korban jiwa meningkat menjadi 79. Pemerintah negara bagian menyerukan kepada komunitas internasional dan kelompok hak asasi manusia untuk mengambil sikap tegas terhadap serangan tersebut, menetapkan RSF sebagai "organisasi teroris," dan meminta pertanggungjawaban sekutu-sekutunya atas apa yang mereka sebut sebagai "kejahatan tidak manusiawi."

Kecaman Keras dari UNICEF

Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengutuk serangan drone tersebut sebagai "pelanggaran mengerikan terhadap hak-hak anak." UNICEF menyatakan bahwa lebih dari 10 anak berusia antara lima hingga tujuh tahun termasuk di antara para korban.

"Anak-anak seharusnya tidak pernah membayar harga konflik. UNICEF mendesak semua pihak untuk segera menghentikan serangan ini dan mengizinkan akses yang aman dan tidak terhalang bagi bantuan kemanusiaan untuk menjangkau mereka yang sangat membutuhkan," kata Perwakilan UNICEF untuk Sudan, Sheldon Yett, melansir trtworld, Sabtu (6/12/2025).

Ia menambahkan, penyerangan terhadap anak-anak, serta sekolah dan rumah sakit adalah pelanggaran berat terhadap hak-hak mereka. UNICEF mengatakan, serangan itu terjadi di tengah memburuknya keamanan di seluruh Negara Bagian Kordofan sejak awal November, yang mendorong meluasnya pengungsian dan memperdalam kebutuhan kemanusiaan.

Tercatat lebih dari 41.000 orang telah melarikan diri dari kekerasan di Sudan Utara dan Selatan Kordofan selama sebulan terakhir. Belum ada komentar langsung dari kelompok pemberontak tersebut mengenai serangan ini. Tiga negara bagian Kordofan—Utara, Barat, dan Selatan—telah menjadi saksi pertempuran sengit selama berminggu-minggu antara tentara Sudan dan RSF, yang mendorong puluhan ribu orang untuk melarikan diri.

RSF menguasai kelima negara bagian di wilayah Darfur kecuali sebagian Darfur Utara, sementara tentara menguasai sebagian besar wilayah dari 13 negara bagian lainnya, termasuk ibu kota, Khartoum.

Konflik antara tentara Sudan dan RSF, yang dimulai pada April 2023, telah menewaskan sedikitnya 40.000 orang dan menyebabkan 12 juta orang mengungsi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Topik Menarik