Bodyguard Lenyapkan Jejak DNA Kim Jong-un usai Pertemuan dengan Putin, Aksinya Viral

Bodyguard Lenyapkan Jejak DNA Kim Jong-un usai Pertemuan dengan Putin, Aksinya Viral

Berita Utama | sindonews | Kamis, 4 September 2025 - 07:18
share

Para bodyguard atau pengawal pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bergegas masuk dan memoles kursi sang pemimpin setelah pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing, China, rampung. Aksi mereka dalam upaya melenyapkan jejak-jejak DNA Kim Jong-un itu telah viral.

Rekaman video yang bermunculan di Telegram menunjukkan para pengawal Kim Jong-un membersihkan setiap permukaan yang disentuh pemimpin Korea Utara tersebut. Sandaran kursi dipoles, sandaran lengannya dilap, dan bahkan meja samping dibersihkan. Gelas minumnya dibawa pergi di atas nampan.

"Setelah negosiasi, staf yang mendampingi pemimpin DPRK [Korea Utara] dengan hati-hati menghancurkan semua jejak kehadiran Kim," kata jurnalis Rusia Alexander Yunashev di salurannya, Yunashev Live, Rabu (3/9/2025).

Baca Juga: Bodyguard Rusia Disebut Bawa Pulang Kotoran Putin dari KTT Alaska, Ini Alasannya

"Mereka mengambil gelas tempat dia minum, mengelap pelapis kursi dan bagian-bagian furnitur yang disentuh pemimpin Korea," imbuh dia.Yunashev menambahkan bahwa terlepas dari pembersihan yang aneh, pertemuan tersebut berakhir dengan catatan positif, di mana Kim Jong-un dan Putin meninggalkan tempat itu "dengan sangat puas" sebelum minum teh bersama.

Alasan tindakan pencegahan forensik Kim Jong-un tidak jelas. Para analis menduga hal itu mungkin karena ketakutan terhadap dinas keamanan Rusia atau kecemasan tentang pengawasan China. Namun Kim Jong-un tidak sendirian dalam menjaga jejak biologisnya.

Putin sendiri disebut-sebut melakukan upaya luar biasa untuk mencegah pencurian DNA, dilaporkan memerintahkan pengawalnya untuk mengumpulkan urin dan fesesnya dalam kantong tertutup setiap kali dia bepergian ke luar negeri, sebuah praktik yang telah dilakukan sejak 2017.

Protokol yang sama diduga diikuti selama pertemuan Putin dengan Donald Trump di Alaska, ketika petugas keamanan Rusia membawa kotoran Presiden Putin kembali ke Moskow dalam koper khusus.

Dalam pembicaraan di Beijing, Kim Jong-un menjanjikan solidaritas penuh dengan Moskow. "Jika ada sesuatu yang dapat atau harus saya lakukan untuk Anda dan rakyat Rusia, saya menganggapnya sebagai kewajiban persaudaraan," katanya kepada Putin, yang menanggapinya dengan hangat dengan menyapanya sebagai "Yang Terhormat Ketua Negara."Putin berterima kasih kepada Pyongyang atas pengiriman pasukan ke Rusia untuk perang melawan Ukraina, meskipun laporan menunjukkan bahwa dari 13.000 tentara Korea Utara yang dikerahkan, hampir 2.000 telah tewas.

Kunjungan Kim Jong-un ke China adalah yang pertama sejak pandemi, memberinya kesempatan tidak hanya untuk bertemu Putin dan Xi Jinping, tetapi juga untuk terhubung dengan lebih dari dua lusin pemimpin dunia yang berkumpul untuk memperingati penyerahan Jepang dalam Perang Dunia II.

Sekarang terikat oleh pakta pertahanan bersama 2024, Moskow dan Pyongyang menjadi lebih dekat daripada beberapa dekade sebelumnya, dipersatukan oleh sanksi Barat.

Topik Menarik