Qatar Kecam Rencana Smotrich Perluas Permukiman Yahudi di Tepi Barat

Qatar Kecam Rencana Smotrich Perluas Permukiman Yahudi di Tepi Barat

Global | sindonews | Kamis, 14 Agustus 2025 - 21:00
share

Qatar mengecam pengumuman Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, yang menyatakan niatnya menyetujui tender pembangunan lebih dari 3.000 rumah di proyek permukiman di area E1. Langkah ini akan menghubungkan Yerusalem dan permukiman ilegal Israel yang ada di Maale Adumim.

Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan di X, "Menegaskan kembali penolakan tegas Qatar terhadap kebijakan pendudukan Israel yang bertujuan memperluas permukiman dan menggusur paksa warga Palestina, tindakan yang bertujuan mencegah berdirinya negara Palestina."

Smotrich mengaku mendapat dukungan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas rencana kontroversialnya membangun ribuan rumah di atas tanah yang akan membagi dua wilayah negara Palestina di masa depan.

"(Netanyahu) mendukung saya dalam segala hal terkait Yudea dan Samaria, dan membiarkan saya menciptakan revolusi," ujar Smotrich, menggunakan istilah alkitabiah untuk Tepi Barat.

Ia berbicara di acara di Maale Adumim, permukiman ilegal Israel, yang akan terhubung ke Yerusalem melalui pembangunan tersebut, lapor surat kabar The Times of Israel.Smotrich juga mengatakan Trump dan Mike Huckabee, duta besar AS untuk Israel, mendukung rencana menghidupkan kembali proyek permukiman E1 yang telah lama tertunda, yang menurut menteri keuangan "mengubur gagasan negara Palestina".

Smotrich berterima kasih atas dukungan mereka, menyebut mereka "orang-orang yang jujur dengan suara moral yang jelas dan tegas yang tidak tergoyahkan oleh kemunafikan Barat."

Ia menambahkan Trump dan Huckabee percaya "negara Palestina akan membahayakan keberadaan Israel" dan Tepi Barat adalah "bagian tak terpisahkan dari tanah kami, tanah yang dijanjikan Tuhan kepada bapak kami Abraham dan diberikan kepada kami ribuan tahun yang lalu."

Tak satu pun dari ketiga pria itu yang membuat pernyataan untuk mengonfirmasi klaim Smotrich.

Baca juga: Luar Biasa! UEFA Kecam Israel: Setop Bunuh Anak-anak, Setop Bunuh Warga Sipil