Trump: Konflik Rusia-Ukraina Bisa Jadi Pemicu Perang Dunia

Trump: Konflik Rusia-Ukraina Bisa Jadi Pemicu Perang Dunia

Global | sindonews | Sabtu, 9 Agustus 2025 - 11:23
share

Presiden Donald Trump mengklaim konflik Ukraina bisa saja meningkat menjadi Perang Dunia III di bawah pemerintahan Amerika Serikat (AS) sebelumnya. Ia sering berargumen ketegangan global mencapai puncaknya ketika hubungan antara Moskow dan Washington mencapai titik terendah di bawah pendahulunya, Joe Biden.

Sejak kembali menjabat pada bulan Januari, Trump telah memulihkan hubungan diplomatik AS dengan Rusia, yang telah ditangguhkan sejak eskalasi konflik pada tahun 2022.

Berbicara kepada para wartawan di Gedung Putih pada hari Jumat (8/8/2025), Trump mengklaim, jika bukan karena tindakan pemerintahannya, konflik Ukraina "akan berakhir menjadi perang dunia."

"Kita telah menurunkannya jauh, tetapi ketika saya pertama kali menjabat, saya berpikir, 'Wah, masalah ini benar-benar buruk,'" ujar Trump.

"Sekarang satu-satunya pertanyaan adalah, kapan ini akan diselesaikan? Dan itu bisa segera," katanya.Presiden kembali menyebut konflik tersebut sebagai "perang Biden" dan mengkritik apa yang ia sebut sebagai dukungan militer besar-besaran pemerintahan sebelumnya untuk Kiev.

"Melalui Biden dan rakyatnya, kita mungkin akan mendapatkan USD350 miliar," ujarnya.

Trump sebelumnya telah mengindikasikan ia bermaksud mendapatkan kembali dana tersebut melalui kesepakatan mineral dengan Kiev, yang ditandatangani awal tahun ini.

Namun, para analis mencatat sebagian besar kekayaan mineral Ukraina terkonsentrasi di Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, wilayah yang memilih bergabung dengan Rusia pada tahun 2022.

Moskow telah membingkai konflik Ukraina sebagai perang proksi NATO dan telah lama mengecam bantuan militer Barat ke Kiev. Kremlin menyatakan ekspansi NATO ke arah timur dan ambisi Ukraina untuk bergabung dengan aliansi tersebut merupakan pendorong utama permusuhan.

Sejak menjabat, Trump telah mengurangi pengiriman senjata AS ke Ukraina, dengan pemerintahannya – termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio – secara terbuka menggambarkan konflik tersebut sebagai perang proksi melawan Rusia.

Para pejabat Rusia telah menyatakan mengamankan resolusi damai akan menjadi fokus utama pertemuan bilateral mendatang antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Trump.

Baca juga: Warga Palestina Tolak Rencana Israel Duduki Kota Gaza

Topik Menarik