Pertemuan Trump dan Putin Akan Terwujud, Dunia Makin Damai?
Pertemuan tatap muka antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari AS, Donald Trump, pasti akan terjadi, tetapi waktunya belum tiba. Itu diungkapkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Itu menjadi sinyal kalau konflik kedua negara akan makin meredup.
The Times melaporkan awal pekan ini bahwa pertemuan trilateral antara Putin, Trump, dan Presiden China Xi Jinping dapat berlangsung pada bulan September dalam sebuah parade militer di Beijing, menandai peringatan 80 tahun kemenangan atas kekaisaran Jepang dalam Perang Dunia II.
Presiden Rusia telah mengonfirmasi bahwa ia akan hadir. Namun, Kremlin mengatakan tidak mengetahui adanya kemungkinan pertemuan antara kedua pemimpin tersebut.
Baca Juga: NATO Ketar-ketir, Akankah BRICS Jadi Aliansi Militer?
Berbicara tentang potensi perundingan antara Putin dan Trump dalam cuplikan wawancara dengan jurnalis Pavel Zarubin yang dirilis pada hari Minggu, Peskov mengatakan, "Hal itu mungkin terjadi, dan pada waktunya pasti akan terjadi. Hal itu penting."Pertemuan mungkin diperlukan "untuk menandatangani beberapa kesepakatan penting yang akan dicapai seiring waktu setelah banyak pekerjaan telah dilakukan. Namun, saat ini belum tiba, pekerjaan ini masih perlu dilakukan," ujarnya.
Kedua pemimpin telah berbicara melalui telepon beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir, terutama berfokus pada cara-cara untuk menyelesaikan konflik Ukraina. Awal bulan ini, Trump mengatakan bahwa ia "tidak senang" dan "kecewa" terhadap Putin.
Mengenai komentar Trump tentang Putin, Peskov mengatakan, "semua orang sudah terbiasa dengan retorikanya yang keras dan lugas. Pada saat yang sama, ia menegaskan niatnya untuk terus melakukan segala yang mungkin untuk memfasilitasi penyelesaian damai" antara Rusia dan Ukraina.
"Faktanya, Presiden Putin telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk mengubah penyelesaian Ukraina ke jalur damai secepat mungkin. Ini adalah proses yang panjang; membutuhkan upaya dan tidak mudah, dan tampaknya di Washington terdapat peningkatan pemahaman mengenai hal ini."
Melansir RT, Kremlin mengatakan putaran ketiga negosiasi Rusia-Ukraina kemungkinan akan berlangsung di Istanbul, meskipun tanggalnya belum ditetapkan.

