Viral! Pria China Menyamar Jadi Perempuan dan Tiduri 1.691 Lelaki, Banyak Korban Terinfeksi HIV

Viral! Pria China Menyamar Jadi Perempuan dan Tiduri 1.691 Lelaki, Banyak Korban Terinfeksi HIV

Global | sindonews | Minggu, 13 Juli 2025 - 09:12
share

Seorang pria di Nanjing, China, telah menipu ribuan pria lainnya agar berhubungan seks dengannya. Yang mengejutkan, dia menyamar menjadi perempuan dan dilaporkan telah berhubungan intim dengan lebih dari 1.600 pria.

Kasus ini menjadi viral di dunia maya setelah polisi China mengungkap penipuan tersebut dan mengungkapkan identitas pria berusia 28 tahun itu.

Dia bernama asli Jiaoi, tapi menggunakan nama alias "Sister Red". Dia sering muncul di dunia maya dengan mengenakan wig dan riasan wajah khas perempuan.

Baca Juga: Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja

Untuk menipu para korban prianya, dia menggunakan filter suara saat berbicara dengan mereka secara daring, sebelum memulai hubungan seksual.Ketika mereka bertemu langsung, Sister Red memulai merekam hubungan seksual tersebut, yang kemudian dijual daring.

Berbagai laporan dari media China menyatakan bahwa meskipun beberapa pria menyadari Sister Red sebenarnya seorang pria saat tiba, mereka tetap melanjutkan hubungan intim tersebut, didorong oleh mentalitas "I’m all in."

Berdasarkan video yang beredar, Sister Red berhasil menarik banyak pelanggan setia yang kembali kepadanya berkali-kali. Rekaman viral tersebut secara tak terduga membuka peluang bagi orang lain untuk mengidentifikasi pasangan yang berselingkuh atau mengenali korban Sister Red sebagai pria yang sudah menikah.

Kepolisian Nanjing mengonfirmasi bahwa, hingga saat ini, total 1.691 pria telah menjadi korban Sister Red dan melakukan aktivitas seksual dengannya.

Mengutip laporan dari China Press, Minggu (13/7/2025), banyak dari pria-pria tersebut kemudian didiagnosis HIV setelah pertemuan mereka dengan Sister Red. Namun, jumlah pasti individu yang terinfeksi tidak diungkapkan.

Polisi menangkap Sister Red pada 5 Juli dan menempatkannya dalam tahanan kriminal keesokan harinya atas dugaan penyebaran materi cabul.

Dinas kesehatan setempat menyatakan bahwa pihak berwenang akan mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi orang lain yang mungkin telah terinfeksi HIV dan mendorong individu yang khawatir untuk datang menjalani tes.

Polisi juga mengingatkan masyarakat bahwa, berdasarkan hukum China, jika seseorang dengan sengaja mengidap HIV atau penyakit menular seksual lainnya dan dengan sengaja melakukan hubungan seks tanpa pengaman dengan banyak orang, yang menimbulkan risiko penularan luas tanpa menimbulkan konsekuensi serius, mereka dapat menghadapi hukuman penjara tetap minimal tiga tahun dan maksimal sepuluh tahun.