Menguak Rahasia 'Dua Wajah' Zionis: Mengapa Banyak Warga Israel Punya Paspor Ganda?
Ketika perang Iran-Israel pecah pada 13 Juni, muncul satu fenomena menarik yang menyedot perhatian dunia: antrean panjang di perbatasan Israel-Mesir, bukan untuk berlibur, melainkan untuk hengkang. Mereka pergi untuk menghindari bahaya rudal-rudal Teheran.
Banyak di antara mereka menunjukkan dokumen perjalanan kedua—paspor asing, bukan Israel. Mengapa begitu banyak warga Israel memiliki paspor ganda? Apa motivasi di baliknya? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Digempur Rudal Iran, Ribuan Warga Israel Kabur ke Mesir Picu Kemarahan Publik
Mengapa Banyak Warga Israel Punya Paspor Ganda?
1. Lebih dari 2 Juta Warga Israel Berpaspor Ganda
Menurut data dari Central Bureau of Statistics (CBS) Israel dan Jewish Policy Research, sekitar 1 dari 4 warga Israel memiliki paspor asing selain paspor Israel.Diperkirakan terdapat lebih dari 2 juta warga Israel yang memegang paspor tambahan, baik dari negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Rusia, hingga Australia.Riset Haaretz tahun 2022 menyebutkan bahwa sekitar 35 warga Israel keturunan Eropa Timur (khususnya Polandia, Hongaria, Rumania) telah mengajukan kewarganegaraan kembali ke negara leluhur mereka berdasarkan asas "ius sanguinis" (hak berdasarkan darah).
2. Motivasi Utama, antara Pelarian dan Strategi
Mengapa mereka melakukannya? Ada tiga alasan utama.Pertama, jalan keluar darurat. Warga Israel hidup dalam bayang-bayang konflik geopolitik permanen—baik dengan Palestina, Hizbullah, hingga potensi perang regional dengan Iran. Banyak keluarga Yahudi menyimpan ketakutan laten akan pengulangan sejarah traumatis, seperti Holocaust atau eksodus dari negara-negara Arab. Paspor asing dianggap sebagai "asuransi jiwa" jika sewaktu-waktu situasi menjadi tak terkendali.
Kedua, mobilitas global dan ekonomi. Paspor Uni Eropa atau pun AS membuka akses pendidikan, kerja, dan mobilitas di negara-negara maju. Seorang warga Israel dengan paspor Jerman, misalnya, bisa langsung tinggal dan bekerja di 27 negara Uni Eropa tanpa visa. Ini sangat menarik bagi generasi muda Israel yang merasa frustrasi dengan biaya hidup tinggi dan peluang kerja terbatas.
Menurut survei Pew Research tahun 2021, 40 persen warga Israel usia 18–34 tahun menyatakan bersedia pindah ke luar negeri jika mendapat kesempatan ekonomi lebih baik.Ketiga, akses ke warisan leluhur. Sebagian warga Israel mengurus paspor asing sebagai bentuk rekoneksi ke akar nenek moyang mereka—baik dari Eropa, Maroko, Irak, atau Iran. Negara-negara seperti Spanyol dan Portugal bahkan memberikan kewarganegaraan kepada keturunan Yahudi Sefardim yang diusir pada abad ke-15.
3. Negara Favorit Pemegang Paspor Ganda
Menurut laporan dari Jerusalem Post dan Ynet, berikut lima negara yang paling banyak memberikan paspor kedua kepada warga Israel.•Polandia karena alasan warisan dari keluarga Yahudi Polandia pra-Holocaust.•Jerman karena repatriasi sejarah dan warisan keluarga Yahudi. •Rumania karena keturunan Yahudi Balkan Timur.•Amerika Serikat karena kelahiran anak di AS atau pernikahan. •Portugal dan Spanyol karena program khusus keturunan Yahudi Sefardim.
4. Ketegangan Politik, antara Loyalitas Ganda dan Hak Warga
Isu paspor ganda ini bukan tanpa kontroversi. Di tengah ketegangan politik, muncul pertanyaan: apakah mereka tetap loyal kepada negara Israel?Partai sayap kanan seperti Likud dan Religious Zionism menilai warga dengan paspor asing sebagai “setengah hati” dalam membela tanah air, apalagi jika mereka menghindar dari wajib militer.Namun, Mahkamah Agung Israel telah menegaskan bahwa kewarganegaraan ganda tidak otomatis mengurangi loyalitas atau hak warga negara, selama tidak ada pelanggaran hukum terhadap negara.
Fenomena paspor ganda bisa dilihat sebagai cermin dari krisis kepercayaan terhadap masa depan Israel sebagai tempat tinggal permanen. Kombinasi faktor keamanan, harga rumah yang melonjak tajam, ketimpangan sosial, hingga meningkatnya ekstremisme politik—menjadi alasan mengapa banyak keluarga Israel menyiapkan “jalan keluar” diam-diam.
Israel adalah satu dari sedikit negara di dunia yang warganya terbanyak memiliki paspor ganda secara proporsional. Bagi sebagian orang, ini adalah strategi realistis menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Bagi lainnya, ini adalah pengkhianatan terhadap idealisme Zionisme.
