Aneh, Iran Beritahu AS Sebelum Serang Pangkalan Amerika di Qatar

Aneh, Iran Beritahu AS Sebelum Serang Pangkalan Amerika di Qatar

Global | sindonews | Selasa, 24 Juni 2025 - 10:09
share

Ada yang aneh dalam serangan belasan rudal Iran terhadap Pangkalan Udara Al Udeid Qatar, yang merupakan pangkalan militer terbesar Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah, Senin tengah malam. Keanehan yang dimaksud adalah Teheran memberitahu Washington sebelum serangan diluncurkan, alih-alih meluncurkan serangan mendadak.

Presiden AS Donald Trump mengungkap adanya pemberitahuan tersebut dalam sebuah posting di media sosial. Dia pun berterima kasih kepada Teheran atas peringatan dini itu.

"Saya ingin berterima kasih kepada Iran karena telah memberi kami pemberitahuan awal, yang memungkinkan tidak ada nyawa yang hilang, dan tidak ada yang terluka," tulis Trump yang dikutip NDTV, Selasa (24/6/2025).

Baca Juga: 19 Rudal Iran Serang Pangkalan Terbesar AS di Timur Tengah, Trump Nyatakan Gencatan Senjata

Trump menyatakan harapannya bahwa Iran telah mengeluarkan semuanya dari "sistem" mereka. "Dan, mudah-mudahan, tidak akan ada lagi kebencian," lanjut Trump.

 

Serangan rudal Teheran ini sebagai balasan setelah AS menyerang tiga situs nuklir Iran pada Minggu dini hari WIB. Tiga situs nuklir Iran yang diserang AS adalah situs Fordow, Natanz, dan Isfahan.Menurut militer Qatar, Iran menembakkan 19 rudal dan hanya satu yang menghantam Pangkalan Udara Al Udeid. Sedangkan belasan sisanya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara.

Qatar juga mengaku telah menerima informasi awal dari Iran tentang serangan udara tersebut dan tidak ada korban karena rudal-rudal tersebut dicegat oleh sistem pertahanan udaranya.

Namun, Qatar mengecam serangan Iran sebagai pelanggaran yang jelas terhadap kedaulatan, wilayah udara, dan hukum internasionalnya.

"Kami menyampaikan kecaman keras Negara Qatar atas serangan di Pangkalan Udara Al Udeid oleh Korps Garda Revolusi Iran, dan menganggapnya sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan wilayah udara Negara Qatar, serta hukum internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Majed Al-Ansari dalam sebuah pernyataan.

Beda dengan militer Qatar, menurut Trump Iran menembakkan 14 rudal dengan satu di antaranya dibiarkan lolos. Menurutnya, respons Iran sangat lemah. "Satu (rudal) dibiarkan karena mengarah ke arah yang tidak mengancam," ujarnya.Lebih lanjut, Trump mengeklaim Iran telah mengarah pada perdamaian.

"Mungkin Iran sekarang dapat melanjutkan ke arah perdamaian dan harmoni di kawasan, dan saya akan dengan antusias mendorong Israel untuk melakukan hal yang sama," papar Trump dalam serangkaian unggahan di media sosial. Trump memantau peristiwa di Qatar dari Situation Room Gedung Putih bersama para pejabat seniornya.

Trump mengeklaim Iran dan Israel sepakat untuk gencatan senjata menyeluruh dan total dan Iran untuk mengakhiri pertempuran udara kedua negara tersebut. Namun, Teheran menepis klaim Trump.

Pertempuran udara Iran-Israel dimulai sejak 13 Juni lalu, dimulai oleh agresi Zionis Israel yang menargetkan situs nuklir dan militer Iran. Teheran kemudian membalas dengan meluncurkan gelombang serangan rudal yang menghancurkan beberapa wilayah Israel.

Topik Menarik