AS Dilaporkan Gunakan 6 Bom Bunker Buster dan 30 Rudal Tomahawk Gempur 3 Situs Nuklir Iran

AS Dilaporkan Gunakan 6 Bom Bunker Buster dan 30 Rudal Tomahawk Gempur 3 Situs Nuklir Iran

Global | sindonews | Minggu, 22 Juni 2025 - 09:30
share

Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menggunakan enam bom Bunker Buster GBU-57 dalam menyerang area situs nuklir Fordow di Iran. Namun belum ada bukti tanda-tanda kerusakan pada situs nuklir terpenting di negara Islam tersebut.

Sean Hannity, pembawa acara "Hanity" Fox News mengatakan Presiden AS Donald Trump telah memberinya rincian tentang serangan AS di Iran. Menurutnya, AS menggunakan enam bom Bunker Buster—yang masing-masing berbobot 15 ton—dalam serangannya terhadap area fasilitas nuklir Fordow.

Bom-bom tersebut, katanya, dijatuhkan dari pesawat pengebom siluman B-2.

Hannity mengeklaim Fordow memiliki dua pintu masuk dan satu poros ventilasi, yang kemungkinan berfungsi sebagai titik masuk bagi bom GBU-57 Massive Ordnance Penetrators (MOP).

Baca Juga: Breaking News: AS Resmi Serang Iran, Bombardir 3 Situs NuklirSelain itu, laporan Hanity juga menyebutkan bahwa 30 rudal Tomahawk diluncurkan dari kapal selam AS dalam serangan terhadap dua fasilitas nuklir Iran lainnya, yakni Natanz dan Isfahan. Belum ada konfirmasi resmi dari Pentagon tentang penggunaan misil Tomahawk.

Presiden Donald Trump sebelumnya mengumumkan AS resmi menyerang Iran dengan menargetkan tiga situs nuklir.

“Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat berhasil di tiga situs nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat sekarang berada di luar wilayah udara Iran," tulis Trump di Truth Social.

"Muatan penuh bom dijatuhkan di situs utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang dapat melakukan ini," lanjut dia.

"SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini," imbuh postingan Trump.

Media-media Iran melaporkan bahwa sistem pertahanan udara Iran mencegat objek bermusuhan di kota Qom, sebelah selatan ibu kota Teheran. Ledakan juga terdengar di Teheran timur dan di kota Tabriz. Sistem pertahanan udara diaktifkan di Ibu Kota Iran, Teheran.Namun akun terverifikasi @IranReply menulis: "Fasilitas Fordow terletak 32 kilometer dari kota Qom di Iran, dan sejauh ini tidak ada bukti nyata adanya kerusakan atau ledakan besar—kecuali cuitan si tolol Trump itu."

Serangan AS menandai bergabungnya Washington dengan pasukan Israel dalam perang mengeroyok Iran.

Israel meluncurkan perang dengan nama sandi Operasi Rising Lion sejak Jumat, 13 Juni 2025, dengan dalih mencegah Iran memperoleh bom nuklir.

Teheran, yang secara konsisten menyatakan bahwa program nuklirnya bersifat damai, menyebut serangan itu sebagai tindakan perang dan menanggapinya dengan gelombang serangan rudal dan pesawat nirawak dengan nama sandi Operasi True Promise III.

Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 430 warga Iran dan melukai lebih dari 3.500 warga sipil, menurut Kementerian Kesehatan Iran. Pejabat Israel telah melaporkan 25 kematian dan lebih dari 2.500 cedera.

Topik Menarik