Apa Itu Pusat Kendali Perang Siber Israel di Beer al-Sabe yang Dihancurkan Rudal Iran?
Sehari setelah rezim Israel melancarkan sejumlah serangan siber terkoordinasi yang menargetkan jaringan perbankan dan televisi pemerintah Iran, Teheran menanggapinya dengan serangan rudal terhadap apa yang secara luas dianggap sebagai ibu kota siber rezim tersebut.
Pada hari Jumat pagi, angkatan bersenjata Iran memulai gelombang baru Operasi True Promise III, menyerang banyak lokasi militer, intelijen, dan industri penting Israel yang mendukung agresi rezim tersebut — baik di Gaza, Lebanon, Yaman, maupun Iran.
Apa Itu Pusat Kendali Perang Siber Israel di Beer al-Sabe yang Dihancurkan Rudal Iran?
1. Benteng Perang Siber Yahudi
Salah satu target utamanya adalah Beer al-Sabe, yang dianggap sebagai benteng industri siber rezim Israel dan pusat utama dalam perangkat perang siber globalnya.Menurut laporan media Israel, rudal yang ditembakkan Iran berhasil menghindari sistem pertahanan udara berlapis-lapis milik rezim tersebut. Meskipun terdeteksi pada awalnya, sistem pencegat rudal tersebut gagal menetralkan proyektil tersebut.
Melansir Press TV, akibat serangan yang dipandu dengan presisi tersebut terlihat gumpalan asap tebal mengepul dari sebuah bangunan yang hancur menjadi puing-puing — yang diidentifikasi sebagai pusat utama pasukan siber Israel.
Baca Juga: Konflik Iran - Israel, Akankah Berakhir dengan Perang Nuklir?
2. Didukung Perusahaan Raksasa Teknologi
Terletak di dekat Universitas Ben-Gurion, Beer al-Sabe merupakan rumah bagi Advanced Technologies Park (ATP) — sebuah kompleks luas tempat operasi perang siber rezim tersebut terhadap negara-negara seperti Iran dikembangkan dan dikoordinasikan.Taman ini menaungi sejumlah perusahaan keamanan siber besar yang terkait erat dengan militer dan aparat intelijen Israel, di samping sejumlah raksasa teknologi multinasional seperti IBM, PayPal, dan Oracle.3. Menggabungkan Militer dan Intelijen
Yang lebih penting, kota tersebut berfungsi sebagai simpul integrasi aset militer dan intelijen, dengan sebagian besar Unit 8200 — divisi intelijen dan pengawasan siber utama Israel — yang bermarkas di Beer al-Sabe.Dalam ekosistem ini, tentara pendudukan, firma siber swasta, dan lembaga akademis yang berafiliasi dengan rezim bekerja sama, menggunakan perang siber sebagai alat kolonialisme pemukim dan ekspansionisme di kawasan tersebut dan sekitarnya.
Universitas Ben-Gurion sendiri memainkan peran penting dalam penelitian keamanan siber rezim tersebut dan bekerja sama secara ekstensif dengan cabang militer dan intelijennya untuk mengembangkan kemampuan siber ofensif yang melanggar hukum internasional.
4. Ibu Kota Siber Zionis
Rezim Israel berturut-turut telah menggelontorkan investasi besar ke Beer al-Sabe untuk memperkuat statusnya sebagai ibu kota siber entitas Zionis, dengan mengundang firma siber global terkemuka untuk mendirikan operasi di sana.Rezim tersebut telah lama mempersenjatai serangan siber untuk mencapai tujuan strategisnya.
Pada tahun 2009-2010, rezim tersebut bermitra dengan Amerika Serikat untuk meluncurkan serangan siber besar-besaran terhadap fasilitas nuklir Iran — merusak sentrifus — yang menandai salah satu penggunaan teknologi siber pertama yang diketahui untuk tujuan yang merusak, meskipun situs-situs Iran berada di bawah pengawasan PBB.Selama bertahun-tahun, rezim tersebut telah melancarkan serangan siber terhadap pelabuhan-pelabuhan Iran, jaringan distribusi bahan bakar, dan sistem kereta api, yang secara terang-terangan melanggar norma-norma internasional yang mengatur dunia maya.
Rezim tersebut juga telah menargetkan gerakan-gerakan perlawanan seperti Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, yang bertujuan untuk mengganggu komunikasi dan operasi mereka.
Inti dari operasi-operasi ini adalah Unit 8200, sebuah divisi yang telah terkenal karena memimpin upaya intelijen dan peretasan siber militer Israel, yang melakukan pengawasan, spionase, dan kampanye digital ofensif yang meluas.
Rezim tersebut juga telah menggunakan perangkat siber untuk memata-matai pemerintah dan lembaga-lembaga di seluruh dunia. Perangkat seperti perangkat mata-mata Pegasus, yang dikembangkan oleh NSO Group Israel, telah digunakan untuk menyusup secara diam-diam ke perangkat seluler untuk pengumpulan intelijen.
Mengingat catatan ini, pejabat keamanan siber regional mengatakan serangan rudal Iran pada hari Jumat di Beer al-Sabe merupakan respons yang telah lama tertunda terhadap agresi siber selama bertahun-tahun yang berasal dari kota tersebut.