3 Negara yang Bela Iran dalam Perang Melawan Israel, 2 di Antaranya Punya Bom Nuklir

3 Negara yang Bela Iran dalam Perang Melawan Israel, 2 di Antaranya Punya Bom Nuklir

Global | sindonews | Jum'at, 20 Juni 2025 - 15:25
share

Setidaknya ada tiga negara yang menyatakan dukungannya pada Iran untuk melawan agresi Israel. Dua dari tiga negara pembela Teheran itu memiliki senjata nuklir.

Perang Iran-Israel dimulai sejak Jumat pekan lalu, dimulai dengan agresi udara militer Zionis dengan nama sandi Operasi Rising Lion yang menargetkan situs-situs nuklir dan militer Teheran. Iran terus membalas dengan meluncurkan Operasi True Promise III yang menargetkan situs-situs penting Zionis, termasuk markas besar Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Teheran sejauh ini sendirian dalam perangnya melawan agresi militer Zionis. Tak ada negara yang membantu maupun memasok senjata ke Iran.

Baca Juga: Korea Utara Bela Iran, Sebut Agresi Israel Kejahatan Tak Termaafkan

Meski demikian, ada tiga negara yang menyatakan pembelaannya pada Iran dalam melawan arogansi militer Zionis. Tiga negara itu adalah China, Korea Utara, dan Arab Saudi.

3 Negara yang Bela Iran dalam Perang Melawan Israel

1. China

China, yang merupakan salah satu kekuatan nuklir dunia, membela hak Iran untuk membela diri dari agresi militer Zionis Israel.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi telah berbicara dengan mitranya dari Iran, Seyed Abbas Araghchi, mengecam serangan Israel yang memicu konflik terbaru di Timur Tengah. Meski demikian, Beijing juga menawarkan diri untuk "memainkan peran yang konstruktif" dalam penyelesaian konflik.

"China secara tegas mengutuk pelanggaran Israel terhadap kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorial Iran…(dan) mendukung Iran dalam menjaga kedaulatan nasionalnya, mempertahankan hak dan kepentingannya yang sah," kata Wang dalam panggilan telepon dengan Araghchi, menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan Beijing, sebagaimana dikutip dari CNN.

Penentangan tegas China terhadap agresi Israel sangat kontras dengan respons negara tersebut terhadap invasi Rusia ke Ukraina–yang ditolak Beijing untuk dikecam saat meningkatkan hubungan dekatnya dengan Moskow.

2. Korea Utara

Korea Utara (Korut), yang juga memiliki senjata nuklir, membela Iran dengan mengecam serangan udara Israel sebagai tindakan agresi yang mengerikan. Menurut pemerintah yang dipimpin Kim Jong-un tersebut, rezim Zionis, yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan Barat, adalah entitas "seperti kanker" yang mengancam perdamaian di Timur Tengah.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyuarakan kekhawatiran serius tentang serangan militer Israel terhadap Iran yang dimulai sejak Jumat pekan lalu karena meningkatkan bahaya perang habis-habisan baru di Timur Tengah.

"Situasi gawat yang disaksikan dunia saat ini jelas membuktikan bahwa Israel, yang didukung dan dilindungi oleh AS dan Barat, adalah entitas yang seperti kanker bagi perdamaian di Timur Tengah dan penyebab utama penghancuran perdamaian dan keamanan global," kata kementerian tersebut.

"Korea Utara mengecam serangan Israel terhadap Iran sebagai tindakan agresi yang mengerikan yang melanggar kedaulatan dan integritas teritorial negara berdaulat dan kejahatan yang tidak dapat dimaafkan terhadap kemanusiaan," lanjut Kementerian Luar Negeri Korut.

"Kaum Zionis yang membawa perang baru ke Timur Tengah dan pasukan di balik layar yang dengan bersemangat melindungi dan mendukung mereka akan dianggap sepenuhnya bertanggung jawab atas penghancuran perdamaian dan keamanan internasional," imbuhnya. Setelah menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan dekat saat keduanya berada di bawah sanksi internasional atas program senjata mereka.

3. Arab Saudi

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) mengatakan Riyadh dan dunia Islam mendukung Iran dalam melawan agresi Zionis Israel.

Dukungan Pangeran Mohammed bin Salman itu disampaikan selama panggilan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian sehari setelah perang Iran-Israel pecah.

"Arab Saudi berdiri di samping saudara-saudaranya di Iran, dan saat ini seluruh dunia Islam bersatu dalam mendukung [Iran]," katanya.

"Hari ini, seluruh dunia Islam mendukung Anda secara serempak," lanjut Pangeran Mohammed bin Salman.

Calon raja Arab Saudi tersebut berjanji bahwa dia akan terus aktif bekerja melalui saluran diplomatik untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya.

"Israel berfokus pada peningkatan ketegangan untuk menyeret Amerika Serikat ke dalam konflik ini, tetapi kami percaya tanggapan bijaksana dari Republik Islam Iran akan mencegah hal ini terjadi," ujarnya.

Topik Menarik