Khamenei: Iran Adalah Bangsa yang Tak Akan Menyerah
Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Ali Khamenei, dalam sebuah pesan pada hari Rabu, mengatakan bangsa Iran akan "berdiri teguh menentang" perang yang dipaksakan.
Dalam sebuah pesan yang disiarkan di televisi, di tengah agresi Israel yang terus berlanjut terhadap Republik Islam Iran, Ayatollah Khamenei mengatakan bangsa Iran tidak akan pernah menyerah pada "segala bentuk pemaksaan."
Setelah agresi Israel yang terus berlanjut terhadap Republik Islam, Pemimpin Revolusi Islam memuji rakyat Iran atas perilaku mereka yang "tenang, berani, dan tepat waktu".
Ia mengatakan tanggapan berani rakyat mencerminkan kedewasaan bangsa yang terus tumbuh, serta kekuatan spiritual dan intelektualnya.
“Bangsa Iran akan berdiri teguh menentang perang yang dipaksakan, sama seperti mereka akan dengan tegas menolak perdamaian yang dipaksakan,” katanya dalam pesan yang disiarkan televisi, dilansir Press TV. “Ini adalah bangsa yang tidak akan pernah menyerah pada segala bentuk pemaksaan.”
Berkas Kasus Dokter Priguna Pemerkosa Pasien RSHS Lengkap, Dilimpahkan ke Kejati Jabar Besok
Mengacu pada retorika Presiden AS Donald Trump yang baru-baru ini menghasut perang, Ayatollah Khamenei memperingatkan terhadap segala bentuk intervensi militer Amerika.
“Mereka yang memiliki kebijaksanaan, yang benar-benar memahami Iran, rakyatnya, dan sejarahnya yang panjang, tidak pernah berbicara kepada bangsa ini dengan bahasa ancaman. Iran tidak akan menyerah,” tegasnya.
“Amerika harus mengerti—setiap serangan militer AS niscaya akan menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diubah.”
Baca Juga: Rusia Punya Rencana Perang Jangka Panjang dengan EropaPesan terbaru sang Pemimpin datang saat perang yang dipaksakan Israel terhadap bangsa Iran memasuki hari keenam pada hari Rabu. Perang yang tidak beralasan itu dilancarkan pada hari Jumat, yang menyebabkan terbunuhnya banyak komandan militer senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.
Agresi yang tidak beralasan ini terus berlanjut dan meningkat dalam lima hari terakhir.
Operasi balasan Iran, yang dijuluki 'True Promise III', diluncurkan pada Jumat malam, yang menargetkan sejumlah target intelijen militer strategis dan sensitif milik rezim Israel.
Sebelas tahap operasi tersebut telah menyebabkan pukulan berat bagi rezim tersebut, dan menimbulkan rasa takut di antara para pemukim yang bersembunyi di terowongan bawah tanah.
Pada hari Selasa, Trump kembali menggunakan ancaman terhadap Iran, menuduhnya tengah mengembangkan senjata nuklir. Para pejabat Iran menegaskan bahwa negara tersebut tidak sedang dalam perlombaan senjata nuklir tetapi siap untuk mempertahankan integritas teritorial dan kedaulatan Republik Islam.