China Murka Trump Justru Kobarkan Api Perang Iran dan Israel
China menuduh Donald Trump “menuangkan minyak” pada konflik yang meningkat antara Iran dan Israel. Tudingan itu muncul setelah presiden Amerika Serikat (AS) itu memperingatkan penduduk Teheran untuk “segera mengungsi”.
“Mengobarkan api, menuangkan minyak, membuat ancaman, dan meningkatkan tekanan tidak akan membantu mendorong de-eskalasi situasi, tetapi hanya akan mengintensifkan dan memperluas konflik,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Guo Jiakun ketika ditanya tentang pernyataan Trump pada konferensi pers rutin.
Sementara itu, Presiden AS sedang mempertimbangkan mengirim utusan Timur Tengahnya Steve Witkoff atau Wakil Presiden JD Vance untuk bertemu dengan pejabat di Iran, menurut laporan seorang reporter berita.
Menurut seorang reporter CBS News yang berada dalam penerbangan dari Kanada bersama Trump, pengiriman Witkoff atau Vance “tergantung apa yang terjadi ketika saya kembali” ke Washington DC, kata presiden AS.
Netanyahu Ingin Bunuh Khamenei: Iran Ingin Perang Abadi, Seret Israel ke Ambang Perang Nuklir
“Trump menambahkan ia menginginkan akhir yang nyata untuk masalah nuklir dengan Iran yang melibatkan Teheran yang menyerah sepenuhnya pada senjata nuklir,” ungkap reporter CBS Jennifer Jacobs memposting di X.Pemimpin AS itu meramalkan Israel tidak akan memperlambat serangannya terhadap Iran. "Anda akan mengetahuinya dalam dua hari ke depan. Anda akan mengetahuinya. Tidak ada yang melambat sejauh ini," papar jurnalis CBS mengutip ucapan Trump di Air Force One.
Trump membuat komentar tersebut selama keberangkatannya tengah malam dari Kanada, tempat ia menghadiri pertemuan puncak Kelompok Tujuh (G7) pada hari Senin (16/6/2025).
Ada kehadiran militer AS yang cukup besar di kawasan Timur Tengah dan terus meningkat.
“Yang kami tahu adalah mereka memiliki dua kelompok penyerang kapal induk. Kami memiliki USS Carl Vinson. Itu di Laut Arab. Dan kami juga memiliki USS Nimitz,” ungkap laporan jurnalis Al Jazeera.
Sekarang Nimitz sebenarnya sedang dikerahkan kembali dari Laut China Selatan untuk mengambil alih dari USS Carl Vinson. Tetapi keputusan telah dibuat untuk mempertahankan keduanya di sana. Mungkin akan memakan waktu sekitar seminggu atau lebih sebelum kapal itu tiba.
Selain itu, ada tiga kapal perusak yang berada di sana secara khusus karena mereka dapat menargetkan rudal di udara.
Selain itu ada dua lusin kapal tanker pengisian bahan bakar yang ditempatkan secara strategis di seluruh Eropa.
Baca juga: 9.900 Klaim dalam 2 Hari: Israel Rugi Rp4,5 Triliun akibat Serangan Iran