Los Angeles Dilanda Kerusuhan: AS Akan Kerahkan 700 Marinir, Sokong 2.000 Garda Nasional

Los Angeles Dilanda Kerusuhan: AS Akan Kerahkan 700 Marinir, Sokong 2.000 Garda Nasional

Global | sindonews | Selasa, 10 Juni 2025 - 06:56
share

Militer Amerika Serikat (AS) akan mengerahkan sekitar 700 personel Korps Marinir untuk meredam kerusuhan yang melanda Los Angeles, California. Ratusan Marinir akan dikerahkan hingga sekitar 2.000 tentara Garda Nasional tiba sebagaimana diperintahkan Presiden Donald Trump.

Upaya pengerahan banyak pasukan ini menandai eskalasi lain dalam respons Trump terhadap protes jalanan atas kebijakan imigrasinya yang agresif. Dari 2.000 tentara Garda Nasional yang diperintahkan Trump untuk dikerahkan, baru sekitar 300 personel yang sudah berada di lokasi kerusuhan.

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan satu batalion Korps Marinir akan dikirim untuk tugas sementara hingga lebih banyak pasukan Garda Nasional dapat mencapai lokasi kejadian. Untuk saat ini, pemerintahan Trump tidak menerapkan Undang-Undang Pemberontakan, yang akan memungkinkan pasukan untuk berpartisipasi langsung dalam penegakan hukum sipil.

Baca Juga: Los Angeles Dilanda Kerusuhan: Mobil-mobil Dibakar, Ribuan Demonstran Hadapi Tentara Garda Nasional

Pejabat itu, seperti dikutip Reuters, Selasa (10/6/2025), menambahkan bahwa situasinya masih belum pasti dan bisa berubah.Korps Marinir AS telah dikerahkan di dalam negeri untuk menangani bencana besar seperti Badai Katrina dan serangan teroris 11 September 2001 atau serangan 9/11. Mereka dikenal sebagai "yang pertama masuk, yang terakhir keluar" dalam intervensi militer AS di luar negeri, tetapi sangat jarang pasukan militer AS digunakan untuk urusan kepolisian dalam negeri.

Menggunakan mereka untuk urusan kepolisian pasti akan menimbulkan keberatan lebih lanjut dari kubu Partai Demokrat, yang menuduh Trump meningkatkan ketegangan yang tidak perlu di Los Angeles.

Sebelumnya pada hari Senin, Trump mengatakan dia akan mendukung penangkapan Gubernur California Gavin Newsom dari Partai Demokrat, setelah Newsom berjanji akan menuntut pemerintah federal atas pengerahan pasukan Garda Nasional ke California Selatan, dengan menyebutnya sebagai tindakan ilegal.

Saat Los Angeles menghadapi kemungkinan hari keempat protes rusuh atas penggerebekan imigrasi di kota tersebut, Partai Demokrat dan Partai Republik berselisih mengenai apa yang telah menjadi "titik api" terbesar dalam upaya agresif pemerintahan Trump untuk mendeportasi migran yang tinggal di negara tersebut secara ilegal.

Trump mengerahkan Garda Nasional setelah protes jalanan pada hari Jumat yang berubah menjadi kekerasan selama akhir pekan. Dia mengatakan pada hari Senin bahwa dia merasa tidak punya pilihan selain memerintahkan pengerahan pasukan untuk mencegah kekerasan agar tidak lepas kendali.

Para pejabat California menyebut pengerahan Garda Nasional itu sebagai reaksi berlebihan terhadap kejadian di lapangan. Newsom mengatakan pada hari Senin bahwa tindakan Trump adalah "langkah yang tidak salah lagi menuju otoritarianisme.""Kami menggugat Donald Trump," kata Newsom di X. "Ini adalah krisis yang dibuat-buat. Dia menciptakan ketakutan dan teror untuk mengambil alih milisi negara bagian dan melanggar konstitusi AS," paparnya.

Undang-undang federal mengizinkan presiden untuk mengerahkan Garda Nasional jika negara tersebut diserbu, jika terjadi pemberontakan atau bahaya pemberontakan, atau presiden tidak mampu melaksanakan hukum Amerika Serikat dengan pasukan reguler.

Gugatan California menuduh Trump melampaui kewenangannya berdasarkan undang-undang dan meminta pengadilan untuk menyatakan tindakannya sebagai tindakan yang melanggar hukum.

Kembali ke Gedung Putih pada hari Senin setelah bermalam di Camp David, Trump ditanya oleh seorang reporter apakah kepala perbatasannya, Tom Homan, harus menangkap Newsom.

Homan sebelumnya mengancam akan menangkap siapa pun yang menghalangi upaya penegakan imigrasi, termasuk gubernur. "Saya akan melakukannya jika saya Tom. Saya pikir itu hebat," jawab Trump. "Gavin menyukai publisitasnya, tetapi saya pikir itu akan menjadi hal yang hebat."

Gedung Putih dan anggota Kongres dari Partai Republik berpendapat bahwa protes tersebut merupakan alasan lebih lanjut bagi anggota Kongres dari Partai Republik untuk meloloskan "RUU Besar yang Indah" Trump yang akan meningkatkan keamanan perbatasan dan pengeluaran militer.

RUU (rancangan undang-undang) tersebut, yang sekarang berada di Senat AS setelah melewati DPR AS, juga akan memangkas pajak, memotong tunjangan Medicaid, dan menghapus inisiatif energi hijau.

"Kita perlu RUU yang Besar dan Indah untuk segera disahkan!" kata sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt di X.

Komando Utara AS mengatakan 300 anggota Garda Nasional California telah dikerahkan ke tiga tempat di wilayah Los Angeles. Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan misi Garda adalah untuk melindungi gedung-gedung federal.Pada hari Senin, petugas penegak hukum berdiri di persimpangan di sekitar Gedung Federal Edward R. Roybal, yang menampung fasilitas penahanan tempat banyak imigran yang ditahan dikirim setelah aksi para agen Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di lingkungan Los Angeles.

Beberapa pasukan Garda Nasional berdiri di pintu masuk kendaraan ke pusat penahanan. Grafiti anti-ICE menutupi dinding dan jendela gedung federal dan tim bekerja untuk menutupi slogan-slogan tersebut dengan cat.

Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di dekat Balai Kota Los Angeles untuk unjuk rasa mendukung pemimpin serikat pekerja yang ditahan, David Huerta. Mereka melambaikan plakat yang menyerukan pembebasan Huerta dan meneriakkan dalam bahasa Spanyol "kita semua adalah David Huerta."

Trump telah berjanji untuk mendeportasi sejumlah besar orang yang berada di negara itu secara ilegal dan untuk menutup perbatasan AS-Meksiko, menetapkan target harian bagi badan penegakan hukum perbatasan ICE untuk menangkap sedikitnya 3.000 migran.

Bagi Partai Demokrat, yang tidak memiliki kepemimpinan sejak Trump memenangkan pemilihan presiden November lalu, protes Los Angeles telah menjadi titik kumpul, yang memungkinkan mereka untuk menemukan pijakan politik sambil menentang kebijakan pemerintah.

Topik Menarik