Rp2.363 Triliun untuk Perang, Inilah Anggaran Militer Rusia yang Mengejutkan

Rp2.363 Triliun untuk Perang, Inilah Anggaran Militer Rusia yang Mengejutkan

Global | sindonews | Senin, 9 Juni 2025 - 15:14
share

Perang Rusia-Ukraina pecah sejak 24 Februari 2022 dan belum berakhir hingga hari ini. Selain memakan korban jiwa ratusan ribu, perang ini juga memicu Moskow menaikkan anggaran militernya hingga USD145 miliar atau lebih dari Rp2.363 triliun.

Rusia awalnya diprediksi para pakar militer akan menaklukkan Ukraina dalam hitungan hari sejak perang dimulai. Faktanya, Kyiv masih bertahan dan bahkan sesekali melakukan serangan ke wilayah Moskow.

Kuatnya militer Ukraina karena disokong berbagai peralatan tempur modern dan canggih oleh sejumlah negara NATO, terutama Amerika Serikat. Dukungan kuat inilah yang menjadikan Moskow beralasan bahwa mereka sebenarnya telah berperang melawan NATO secara tidak langsung.

Baca Juga: Jerman Hendak Perluas Bunker Besar-besaran, Persiapan Perang Melawan Rusia

Besarnya Anggaran Militer Rusia yang Mengejutkan

Mengutip dari laporan Al-Jazeera, Rusia pada tahun ini menganggarkan 13,5 triliun rubel (USD145 miliar) atau lebih dari Rp2.363 triliun untuk pertahanan atau militer. Angka itu naik 25 dibanding 2024, menempati 6,3 dari GDP—tingkat tertinggi sejak era Perang Dingin.

Anggaran itu diperuntukkan untuk dua hal utama. Pertama, pertahanan nasional yang mencakup gaji personel militer, produksi senjata, kendaraan tempur, pesawat, kapal, dan drone. Kedua, untuk keamanan domestik dan proyek rahasia.

Pada dasarnya, dua kebutuhan itu bermuara pada satu tujuan, yakni untuk perang.

Prioritas Belanja Militer

1. Produksi Senjata dan DronePeningkatan produksi massal: armoured vehicles hingga dua kali lipat, produksi artileri dan drone melonjak tajam.

2. Personel TempurGaji tentara frontline kini jauh di atas rata-rata ekonomi sipil, dan banyak bonus untuk veteran serta keluarga korban.3. Rostec dan Industri PertahananPerusahaan negara seperti Rostec memperluas pabrik dan lini produksi senjata, sesuai arahan langsung dari Presiden Vladimir Putin.

Efek Ekonomi dan Sosial

1. Defisit dan Pajak Baru Defisit vital turun dari 1,7 ke 0,5 GDP pada 2025, sebagian didukung oleh kenaikan pajak terhadap individu kaya dan korporasi, menurut The Moscow Times. 2. Pemangkasan Dana Sosial Sipil Dana pendidikan dan kesehatan dipangkas seperti terlihat di anggaran 2025, di mana belanja sipil jauh lebih kecil dibanding militer.

3. Suku Bunga Tinggi dan InflasiUntuk mengendalikan inflasi tinggi, Bank Sentral menaikkan suku bunga hingga 18.

4. Ketergantungan Ekspor Energi Meski harga minyak belum menopang penuh, cadangan minyak negara mencukupi untuk mempertahankan belanja militer yang tinggi tersebut.

Anggaran Militer Rusia Dibandingkan dengan Negara Adi Kuasa Lainnya

Menurut laporan SIPRI 2024, Rusia berada di urutan ketiga dunia dalam pengeluaran militer dengan USD149 miliar atau 7,1 GDP, hanya kalah dari AS (USD997 miliar atau sekitar 3,4 dari GDP) dan China (USD314 miliar atau sekitar 1,7 dari GDP).

Proyeksi terbaru 2025 menunjukkan posisinya kuat dengan USD145–172 miliar, proporsi GDP antara 6,3–7,7 .

Topik Menarik