Houthi Luncurkan Rudal Balistik ke Tel Aviv, Drone Serang Haifa dan Jaffa

Houthi Luncurkan Rudal Balistik ke Tel Aviv, Drone Serang Haifa dan Jaffa

Global | sindonews | Jum'at, 23 Mei 2025 - 00:01
share

Juru bicara militer Ansarallah (Houthi) Yahya Saree mengumumkan pada hari Kamis (22/5/2025) bahwa satu rudal balistik telah diluncurkan ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.

Ia juga mengonfirmasi pelaksanaan "operasi ganda," yang melibatkan dua drone yang menargetkan lokasi udara di Tel Aviv dan Haifa.

Setelah peluncuran rudal dari Yaman, Komando Front Dalam Negeri Israel melaporkan sirene serangan udara diaktifkan di Tel Aviv, Yerusalem, dan wilayah Laut Mati.

Militer Israel mengklaim telah berhasil mencegat rudal tersebut.

Saluran 12 Israel melaporkan penerbangan yang menuju Bandara Ben Gurion dialihkan. Sementara itu, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan jutaan warga Israel bergegas ke tempat perlindungan sebagai tanggapan terhadap sirene tersebut.

Sumber-sumber Palestina menyatakan pecahan rudal pencegat Israel mendarat di Tepi Barat yang diduduki, termasuk satu di kota Shuyukh, utara Hebron (Al-Khalil).

Layanan darurat melaporkan seorang warga Israel terluka saat berusaha mencapai tempat perlindungan.

Senin lalu, Saree juga mengumumkan dimulainya operasi untuk memberlakukan blokade laut di pelabuhan Haifa, sebagai tanggapan atas agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

Ia mendesak perusahaan-perusahaan yang menggunakan pelabuhan tersebut untuk menanggapi pengumuman tersebut dengan serius.

Ia mencatat langkah ini mengikuti keberhasilan kelompok tersebut dalam memberlakukan blokade di pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat), yang secara efektif menghentikan operasinya.

Menurut Radio Angkatan Darat Israel, 37 roket telah diluncurkan dari Yaman ke Israel sejak perang di Gaza dimulai kembali pada bulan Maret.

Analis militer Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi berkomentar pengumuman Ansarallah tentang blokade udara di wilayah yang diduduki menandakan pergeseran ke arah strategi "pencegahan pembalasan".

Meskipun Ansarallah mungkin tidak menimbulkan kerusakan pada skala yang sama seperti serangan Israel di Yaman, katanya, kelompok tersebut mampu memaksa evakuasi massal dan mengganggu lalu lintas udara.

Al-Duwairi menambahkan dengan menargetkan beberapa lokasi secara bersamaan, Ansarallah bertujuan membebani dan membingungkan sistem pertahanan udara Israel, yang mengakibatkan tingginya biaya keuangan dan militer.

Ia juga menyebut penggunaan sistem Arrow oleh Israel untuk mencegat rudal terbaru dapat menjadi langkah yang diperhitungkan untuk menghindari kekurangan sistem THAAD buatan AS dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang ini.

Topik Menarik