Apa itu Tarian Kibas Rambut Al-Ayyala yang Menyambut Donald Trump di UEA?

Apa itu Tarian Kibas Rambut Al-Ayyala yang Menyambut Donald Trump di UEA?

Global | sindonews | Rabu, 21 Mei 2025 - 23:55
share

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan kunjungan bersejarah ke Uni Emirat Arab (UEA). Menandai kunjungan pertama presiden AS yang sedang menjabat dalam 17 tahun, ia diterima dengan hangat oleh Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

Kedatangan Trump ke UEA mendapat sambutan meriah. Di antaranya berupa penampilan tradisional negara yang melibatkan puluhan remaja perempuan dalam mengibaskan rambutnya dari satu sisi ke sisi lainnya secara terus-menerus.

Adapun nama tarian tersebut dikenal sebagai Al-Ayyala. Simak ulasannya berikut untuk mengenalnya lebih jauh.

Tarian Kibas Rambut Al-Ayyala yang Sambut Donald Trump di UEA

Al-Ayyala merupakan sebuah tarian tradisional yang berakar dari budaya suku-suku di Uni Emirat Arab dan Oman barat laut. Menurut UNESCO, tarian ini menggabungkan puisi yang dinyanyikan, musik genderang, dan gerakan tari yang menyerupai simulasi pertempuran.

Nama "Al-Ayyala" sendiri merujuk pada formasi dua baris penari yang saling berhadapan. Bentuk ini sering kali dianggap melambangkan persatuan dan kekuatan komunal.

Tarian ini awalnya dipentaskan guna merayakan kemenangan perang atau menyambut tamu penting dalam acara seperti pesta pernikahan. Dalam konteks modern, Al-Ayyala juga menjadi bagian dari upacara kenegaraan, seperti saat menyambut pemimpin negara lain yang berkunjung ke UEA.

Gerakan kibas rambut dalam Al-Ayyala bukan sekadar estetika. Menurut Ahmed Bel Jafflah dari Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum Center for Cultural Understanding, gerakan ini mencerminkan kesederhanaan, keanggunan, serta ekspresi unik para perempuan yang hadir dalam menyambut tamu. Tarian ini juga bisa dianggap untuk menunjukkan keramahan dan kehangatan masyarakat UEA terhadap tamu kenegaraan.

Terbaru, Al-Ayyala juga dihadirkan guna menyambut Donald Trump dalam kunjungannya ke UEA. Kunjungan Trump yang disebut perjalanan pertama presiden AS ke UEA dalam 17 tahun dianggap sebagai momen diplomatik penting, sehingga perlu disambut dengan hangat.

Tarian Al-Ayyala juga eksis di Oman bagian barat laut. Di sini, kebudayaan tersebut menjadi tradisi yang melibatkan dua baris pria sambilmemegang tongkat bambu tipis yang melambangkan pedang atau tombak.

Para pria yang tampil akan menggoyangkan kepala dan tongkat mereka mengikuti irama sambil melantunkan puisi. Terkadang, diiringi juga oleh para pemain yang bergerak di antara barisan dan membawa atau melemparkan pedang dan senapan ke udara serta menangkapnya secara serempak mengikuti irama.

Demikian ulasan mengenai tarian kibas rambut Al-Ayyala yang dipakai untuk menyambut Donald Trump di UEA.

Topik Menarik