AS Kerahkan Kapal Selam Nuklir Bersenjata 154 Rudal Tomahawk untuk Gertak China

AS Kerahkan Kapal Selam Nuklir Bersenjata 154 Rudal Tomahawk untuk Gertak China

Global | sindonews | Kamis, 15 Mei 2025 - 08:19
share

Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir, yang dipersenjatai dengan 153 rudal jelajah Tomahawk, ke Samudra Pasifik Barat di tengah ekspansi cepat armada Angkatan Laut China. Media Amerika menggambarkan kehadiran kapal selam itu sebagai gertakan terhadap Beijing.

Kelompok Kapal Selam Tujuh Amerika mengatakan kepada Newsweek bahwa pengerahan kapal selama USS Ohio tersebut mencerminkan komitmen Amerika terhadap kawasan Indo-Pasifik. Kelompok ini memimpin kapal-kapal selam yang dikerahkan di Samudra Pasifik Barat, Samudra Hindia, dan Laut Arab.

"Kelompok Kapal Selam [Tujuh] akan memajukan kepentingan Amerika Serikat dan keamanan kemakmuran kawasan dengan secara efektif mengerahkan pasukan yang dikerahkan ke garis depan dan mampu bertempur di seluruh spektrum peperangan bawah laut. Kami akan berusaha mencegah konflik tetapi tetap siap untuk menang secara meyakinkan," kata kelompok tersebut.

Foto-foto yang dirilis oleh kelompok tersebut menunjukkan USS Ohio tiba di Pangkalan Angkatan Laut Guam pada 23 April. Pulau Guam adalah rumah bagi beberapa pangkalan militer AS, yang berfungsi sebagai area persiapan utama untuk memproyeksikan kekuatan Amerika terhadap China, yang berjarak 1.800 mil.

Di bawah strategi penahanan AS, Guam adalah bagian dari Rantai Pulau Kedua, yang bertujuan untuk membatasi akses Angkatan Laut China ke Samudra Pasifik dengan memanfaatkan wilayah yang berpihak pada AS.

USS Ohio merupakan salah satu dari empat kapal selam berpeluru kendali kelas Ohio milik Angkatan Laut AS, bersama dengan USS Michigan, USS Florida, dan USS Georgia. Kapal selam bertenaga nuklir ini diubah dari kapal selam berpeluru kendali balistik berhulu ledak nuklir menjadi kapal selam berpeluru kendali jelajah Tomahawk konvensional.

Masing-masing kapal selam ini dapat dipersenjatai hingga 154 rudal jelajah Tomahawk, yang mampu mengenai sasaran darat secara tepat dari jarak 1.000 mil. Kapal selam ini juga dirancang untuk mendukung misi operasi khusus dengan menampung hingga 66 personel dan perlengkapannya.

Angkatan Laut China—yang terbesar di dunia berdasarkan jumlah lambung kapal, dengan lebih dari 370 kapal, termasuk 12 kapal selam bertenaga nuklir dan 48 kapal selam bertenaga diesel-listrik—telah sangat memprioritaskan modernisasi kekuatan kapal selamnya, kata Pentagon dalam sebuah laporan resminya.

Kapal selam yang bermarkas di Bangor, Washington, tersebut tengah melakukan apa yang disebutnya "operasi rutin" di Armada Ketujuh Angkatan Laut, menurut keterangan foto Kelompok Kapal Selam Tujuh AS.

Kapal selam tersebut masih berada di Guam hingga 6 Mei saat melakukan latihan bersama Korps Marinir AS di pangkalan tersebut. Latihan tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menyediakan "opsi yang fleksibel, berposisi maju, dan respons cepat" bagi komandan regional, imbuh keterangan foto lainnya dari kelompok tersebut.

"USS Ohio dan kapal-kapal saudaranya menyediakan kemampuan misi operasi khusus dan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari platform rahasia dan siluman," papar Kelompok Kapal Selam Tujuh AS dalam menanggapi pertanyaan Newsweek, seraya menambahkan bahwa mereka siap beroperasi secara global kapan saja.

Menurut para pengamat kapal, USS Ohio meninggalkan pelabuhan asalnya pada akhir Februari untuk pelayaran ke arah barat menuju Hawaii. Kapal itu berlayar lagi pada awal April, berangkat dari Pearl Harbor menuju Guam.

Ini menandai pengerahan ketiga kapal selam berpeluru kendali kelas Ohio ke Samudra Pasifik Barat dalam waktu kurang dari setahun. USS Florida dan USS Michigan singgah di Guam masing-masing pada awal Juli dan awal November tahun 2024.

Sementara USS Michigan berbagi pelabuhan asalnya dengan USS Ohio, USS Florida dan USS Georgia bermarkas di Kings Bay di Georgia. Citra satelit yang diambil pada pertengahan April tampaknya memperlihatkan USS Georgia berlabuh di pulau Diego Garcia, pangkalan AS yang terpencil di Samudra Hindia.

"[Kapal selam berpeluru kendali] adalah elemen kunci dari kekuatan tempur Angkatan Laut di masa depan. Dengan kapasitas muatannya yang luar biasa, konsep penempatan awak ganda, dan kemampuan siluman yang melekat, setiap [kapal selam berpeluru kendali] menghadirkan fleksibilitas misi dan kemampuan yang ditingkatkan bagi para pejuang perang," kat Angkatan Laut AS, yang dikutip Newsweek, Kamis (15/5/2025).

Topik Menarik