Update Israel Invasi Rafah: 35 Warga Sipil Palestina Tewas, Brigade al-Qassam Cs Melawan

Update Israel Invasi Rafah: 35 Warga Sipil Palestina Tewas, Brigade al-Qassam Cs Melawan

Global | sindonews | Kamis, 9 Mei 2024 - 11:00
share

Sebanyak 35 warga sipil Palestina tewas dan 129 lainnya terluka di kota Rafah selama 24 jam terakhir akibat invasi militer Zionis Israel.

Data korban jiwa itu dirilis kantor berita Palestina; WAFA , Kamis (9/5/2024).

Satu orang tewas dan lainnya luka-luka akibat penembakan artileri tentara Israel di lantai terakhir Menara al-Qishta di pusat Rafah, selatan Jalur Gaza. Seorang warga Palestina tewas, dan beberapalainnya terluka ketika pasukan Israel mengebom sekelompok warga di sebelah barat kota Rafah.

Selain itu, pesawat militer Zionis mengebom sebuah rumah di lingkungan Al-Geneina, sebelah timur kota Rafah.

Dua orang terluka, menurut Rumah Sakit Khusus Kuwait, akibat serangan pesawat militer Zionis yang menargetkan sekelompok warga di sebelah barat penyeberangan Rafah. Dua wanita tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam penembakan artileri Israel di kota Khuzaa, sebelah timur Khan Younis.

Artileri dan helikopter Zionis juga menargetkan wilayah timur lingkungan Al-Zaytoun, tenggara Kota Gaza, dan wilayah Al-Mughraqa di tengah Jalur Gaza, di tengah tembakan hebat dari kendaraan tentara Zionis di poros Persimpangan Martir Netzarim.

Sementara itu, Quds News Network melaporkan bahwa helikopter Israel melepaskan tembakan ke wilayah timur kota Rafah, di tengah peringatan dari berbagai lembaga internasional.

Brigade al-Qassam Melawan

Sementara itu, sayap militer Hamas Brigade al-Qassam dan kelompok perlawanan Palestina lainnya terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan Zionis Israel yang menembus poros pertempuran di timur Rafah.

Brigade al-Qassam, Brigade al-Quds, dan Brigade Syuhada al-Aqsa mengonfirmasi pertempuran sengit tersebut.

Brigade al-Qassam mengatakan pasukannya menargetkan situs militer di sebelah timur poros Netzarim dengan mortir kaliber berat, serta markas pasukan pendudukan di poros Netzarim, bersama dengan Brigade Martir Jihad Jibril.

Sementara itu, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Tal Heinrich, mengatakan militer negaranya memutuskan untuk melanjutkan operasi di Rafah untuk menerapkan lebih banyak tekanan militer terhadap Hamas.

"Untuk mencapai semua tujuan perang, yaitu memulangkan 132 sandera dan menghancurkan badan pemerintahan dan sayap militer Hamas," katanya.

Dia juga mengatakan salah satu tujuan perang ini adalah untuk memastikan bahwa Gaza tidak akan lagi menimbulkan ancaman teror terhadap Israel.

Ketika ditanya mengapa Israel memutuskan untuk melanjutkan operasinya meskipun Hamas mengumumkan bahwa mereka siap menyetujui proposal gencatan senjata, Heinrich mengatakan kelompok militan tersebut memainkan trik humas murahan".

"Yang sayangnya banyak orang di komunitas internasional dan bahkan media dunia jatuh hati," ujarnya.

Topik Menarik