Protes Dukungan Joe Biden ke Israel, Diplomat AS Ini Pilih Mundur Usai 18 Tahun Berkarir

Protes Dukungan Joe Biden ke Israel, Diplomat AS Ini Pilih Mundur Usai 18 Tahun Berkarir

Global | okezone | Senin, 6 Mei 2024 - 15:18
share

NEW YORK - Seorang diplomat veteran Amerika Serikat (AS) telah mengundurkan diri dari jabatannya setelah 18 tahun berkarir sebagai protes atas dukungan Presiden AS Joe Biden yang tak tergoyahkan terhadap Israel. Ia mengklaim bahwa orang-orang di Departemen Luar Negeri takut untuk mengungkapkan pandangan mereka secara terbuka mengenai perang di Gaza.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS yang berbahasa Arab dan salah satu tokoh diplomasi AS yang paling dikenal bagi media Arab, Hala Rharrit, mengundurkan diri karena kebijakan perang Washington di Gaza, yang merupakan pengunduran diri ketiga dari departemen tersebut sejak perang dimulai.

Rharrit mengunggah pengunduran dirinya di LinkedIn pribadinya. “Saya mengundurkan diri pada April 2024 setelah 18 tahun mengabdi dengan baik dalam menentang kebijakan Amerika Serikat di Gaza,” terangnya.

Setelah hampir tujuh bulan pemerintahan Biden terus memberikan dukungannya kepada Israel dalam perang berdarah melawan Hamas, Rharrit menjadi diplomat karier pertama yang mengundurkan diri sebagai protes atas kebijakan yang ia yakini akan menghambat kepentingan Washington di dunia Arab selama satu generasi.

Washington Post melaporkan mantan wakil direktur Dubai Media Hub mengungkapkan bahwa dia merasa bahwa aliran senjata AS yang terus-menerus ke Israel memungkinkan dan memperburuk krisis kemanusiaan yang melanda Gaza.

Di Departemen Luar Negeri, ia menjelaskan bagaimana diplomat lain kini takut untuk menunjukkan dukungan terhadap kota yang dilanda perang tersebut, atau mengungkapkan sudut pandang yang berbeda dengan kebijakan resmi. Hal ini sangat berbeda tidak seperti kebanyakan isu lain dalam kariernya di mana ia didorong untuk berdiskusi dan berdebat secara menyeluruh.

Dia juga menambahkan bahwa beberapa mantan koleganya takut menjadi sasaran, dan bahkan didisiplinkan, oleh Departemen Luar Negeri karena berbagi pandangan yang mungkin bertentangan dengan kebijakan AS.

Topik Menarik