Asia Tenggara dan Selatan Dihantam Gelombang Panas, Ternyata Ini Penyebabnya

Asia Tenggara dan Selatan Dihantam Gelombang Panas, Ternyata Ini Penyebabnya

Global | okezone | Kamis, 2 Mei 2024 - 15:13
share

MANILA - Asia Selatan dan Tenggara bersiap menghadapi suhu panas yang lebih ekstrem sejak Minggu (28/4/2024) ketika pihak berwenang di seluruh kawasan mengeluarkan peringatan kesehatan. Penduduk juga banyak yang mengungsi ke taman dan mal ber-AC untuk mencari bantuan agar tidak kepanaasan.

Gelombang cuaca yang sangat panas telah melanda wilayah tersebut selama seminggu terakhir, menyebabkan suhu mencapai 45 derajat Celcius dan memaksa ribuan sekolah meminta siswanya untuk tinggal di rumah.

Suhu global diketahui mencapai rekor tertinggi tahun lalu. Terkait hal ini, badan cuaca dan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (30/4/2024) mengatakan bahwa Asia mengalami pemanasan dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Penelitian ilmiah yang ekstensif menemukan bahwa suhu panas ini disebabkan oleh perubahan iklim yang membuat gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering, dan lebih intens.

Filipina mengumumkan pada Minggu (28/4/2024) penangguhan kelas tatap muka di semua sekolah negeri selama dua hari setelah hari panas yang memecahkan rekor di ibu kota Manila.

Di Thailand, di mana setidaknya 30 orang telah meninggal karena serangan panas sepanjang tahun ini, departemen meteorologi memperingatkan adanya kondisi buruk setelah suhu di provinsi utara melebihi 44,1 derajat Celcius pada Sabtu (27/4/2024).

Dan di Kamboja, Myanmar, Vietnam, India dan Bangladesh, para peramal cuaca memperingatkan bahwa suhu bisa melebihi 40 derajat Celcius dalam beberapa hari mendatang karena masyarakat harus menanggung panas yang menyengat dan kelembapan yang menyesakkan.