Perkembangan Yahudi di Iran, Jadi Salah Satu Komunitas Agama Tertua yang Masih Bertahan Hingga Saat Ini

Perkembangan Yahudi di Iran, Jadi Salah Satu Komunitas Agama Tertua yang Masih Bertahan Hingga Saat Ini

Global | sindonews | Jum'at, 26 April 2024 - 18:01
share

Perkembangan Yahudi di Iran rupanya menyimpan sejarah yang panjang. Meskipun saat ini Iran terkesan sebagai negara Islam yang sangat membenci Yahudi, namun dalam sejarahnya Yahudi merupakan salah satu komunitas agama minoritas tertua di negara tersebut.

Orang-orang Yahudi pertama tiba di Persia sebagai tawanan Babilonia setelah jatuhnya Bait Suci Pertama pada tahun 586 Sebelum Masehi (SM), ketika raja Babilonia, Nebukadnezar, menaklukkan Yerusalem.

Dilansir dari Jewish Virtual Library, Komunitas Yahudi di Persia, sekarang Iran, adalah salah satu komunitas tertua di Diaspora, dan akar sejarahnya berasal dari abad ke-6 SM.

Populasi Yahudi di Persia di bawah dinasti Sassanid (226-642 M) mengalami perkembangan yang cukup pesat dan sempat menyebar ke berbagai wilayah. Meski begitu, orang-orang Yahudi terus-menerus mengalami penindasan dan penganiayaan.

Masuknya Islam ke Persia

Hingga pada akhirnya terjadilah invasi Muslim Arab pada tahun 642 M yang mengakhiri masa kejayaan Persia, menjadikan Islam sebagai agama negara, dan memberikan dampak besar pada orang Yahudi.

Ketika Islam menyebar dengan cepat, para pemimpin Muslim terpaksa mencari cara untuk menghadapi komunitas non-Muslim, termasuk banyak orang Yahudi, yang beberapa di antaranya tersebar di sebagian besar kota.

Kala itu orang Yahudi di Persia dipaksa memakai ban lengan berwarna kuning, sedangkan umat Kristen memakainya dengan warna biru.

Sepanjang abad ke-19, orang-orang Yahudi dianiaya dan terkena diskriminasi. Terkadang seluruh komunitas dipaksa pindah agama. Selama abad ke-19, terjadi banyak imigrasi ke Tanah Israel, dan gerakan Zionis menyebar ke seluruh masyarakat.

Yahudi pada Masa Dinasti Phalavi dan Revolusi Iran

Ketika Iran berada di bawah Dinasti Pahlavi, yang didirikan pada tahun 1925, negara ini mengalami sekularisasi dan berorientasi ke Barat.

Hal ini sangat menguntungkan orang-orang Yahudi yang dibebaskan dan memainkan peran penting dalam perekonomian dan kehidupan budaya.

Kala itu terhitung ada sekitar 80.000 orang Yahudi tinggal di Iran. Hal tersebut secara drastis berbalik ketika Pahlavi digulingkan dari kekuasaannya.

Setelah pergolakan tersebut, puluhan ribu orang Yahudi, terutama orang-orang kaya, meninggalkan negara tersebut sekaligus sejumlah besar harta bendanya.

Setelah penggulingan Shah dan deklarasi negara Islam pada tahun 1979, Iran memutuskan hubungan dengan Israel.

Iran kemudian mendukung banyak organisasi yang menargetkan rezim kolonial Israel, khususnya Hizbullah yang berbasis di Lebanon.

Meski demikian, komunitas Yahudi Iran adalah yang terbesar di Timur Tengah di luar Israel. Setelah revolusi Iran pada awal tahun 1979, anggota komunitas Yahudi mengkhawatirkan nyawa mereka, takut mereka akan dibunuh atau diusir oleh rezim baru Iran.

Sebanyak 13 orang Yahudi telah dieksekusi di Iran sejak revolusi Islam, kebanyakan dari mereka karena alasan agama atau hubungan mereka dengan Israel.

Yahudi di Era Modern Iran

Laporan mengenai kondisi dan perlakuan terhadap komunitas kecil dan erat ini bervariasi. Populasi Yahudi Iran hanya dapat diperkirakan karena isolasi komunitas tersebut dari komunitas Yahudi dunia.

Sebagian besar dari mereka terlalu miskin untuk meninggalkan negara tersebut atau percaya mereka akan kurang aman secara finansial jika meninggalkan Iran.

Islamisasi di negara tersebut menghasilkan kontrol ketat terhadap lembaga-lembaga pendidikan Yahudi. Sebelum revolusi, ada sekitar 20 sekolah Yahudi yang berfungsi di seluruh negeri, namun kini sebagian besar telah ditutup.

Siamak Moreh-Sedegh, satu-satunya Anggota Parlemen Yahudi, mengatakan pada tahun 2019, masih ada pembatasan dan diskriminasi pemerintah terhadap orang Yahudi sebagai agama minoritas.

Bahkan di tahun 2023, orang-orang Yahudi ditekan untuk tidak merayakan berakhirnya Paskah, melainkan berpartisipasi dalam demonstrasi tahunan Hari al-Quds yang menyerukan kehancuran Israel.

Itulah sejarah perkembangan Yahudi di Iran yang terbilang panjang. Mulai dari era Persia hingga di zaman modern.

Baca juga: Waspada, Israel Tarik Brigade Nahal untuk Istirahat sebelum Serbu Rafah